
Tasikmalaya - Minibus yang ditumpangi lima kepala sekolah dari Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, dan satu balita, disambar kereta api Argowilis di perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Warung Sumedang, Desa/Kecamatan Manonjaya, Senin, 4 Februari 2013 sekitar pukul 10.00. Mereka hendak menghadiri undangan pernikahan adik Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum.
"Kejadian sangat cepat," kata Sihaburohman, penumpang yang selamat. Saat kecelakaan, ada enam penumpang di minibus. Mereka adalah Kepsek SD Cipaku, Syarif (sopir), Kepsek SD Cibatu, Nani (istri Syarif), Kepsek SD Sirnagalih, Sihaburohman, Kepsek SD Selakaso, Basiroh, Kepsek SD Jayaratu 2, Elis Nurhayati. Satu lagi adalah cucu Syarif yang berusia dua tahun. "Sopir, Bu Nani, dan cucunya di depan. Saya, Basiroh, dan Elis duduk di kursi tengah," ujar Sihaburohman.
Setibanya di perlintasan, warga sekitar sempat berteriak untuk memperingatkan adanya kereta, namun diduga sopir tidak mendengar. Ketika moncong mobil berada di atas rel, kata dia, tiba-tiba mesin mati. "Saya refleks dan sadar ada kereta, langsung buka pintu. Kelima penumpang masih berada di mobil. Begitu saya keluar, kereta langsung menyambar," Sihaburohman menjelaskan.
Mobil langsung terbalik dan ringsek. Sementara para penumpangnya ada yang mengalami luka ringan dan berat. "Basiroh dan cucu Pak Syarif mengalami luka di pelipis dan masih bisa berjalan. Tiga penumpang lainnya juga mengalami luka," kata dia.
Tuti (48), saksi mata kejadian, mengatakan mobil dari arah Barat atau Kecamatan Manonjaya menuju Pondok Pesantren Miftahul Huda, tempat resepsi berlangsung. "Tapi di perlintasan, mobil seperti mogok," kata dia.
Menurut Tuti, tak ada korban tewas di lokasi kejadian. Para korban yang terluka langsung dibawa ke Rumah Sakit Jasa Kartini.
Kapolsek Manonjaya, Ajun Komisaris Mashar Junaedi, mengatakan minibus jenis Toyota Avanza itu bernopol Z 1101 NG. "Semuanya selamat," ujarnya.
"Kejadian sangat cepat," kata Sihaburohman, penumpang yang selamat. Saat kecelakaan, ada enam penumpang di minibus. Mereka adalah Kepsek SD Cipaku, Syarif (sopir), Kepsek SD Cibatu, Nani (istri Syarif), Kepsek SD Sirnagalih, Sihaburohman, Kepsek SD Selakaso, Basiroh, Kepsek SD Jayaratu 2, Elis Nurhayati. Satu lagi adalah cucu Syarif yang berusia dua tahun. "Sopir, Bu Nani, dan cucunya di depan. Saya, Basiroh, dan Elis duduk di kursi tengah," ujar Sihaburohman.
Setibanya di perlintasan, warga sekitar sempat berteriak untuk memperingatkan adanya kereta, namun diduga sopir tidak mendengar. Ketika moncong mobil berada di atas rel, kata dia, tiba-tiba mesin mati. "Saya refleks dan sadar ada kereta, langsung buka pintu. Kelima penumpang masih berada di mobil. Begitu saya keluar, kereta langsung menyambar," Sihaburohman menjelaskan.
Mobil langsung terbalik dan ringsek. Sementara para penumpangnya ada yang mengalami luka ringan dan berat. "Basiroh dan cucu Pak Syarif mengalami luka di pelipis dan masih bisa berjalan. Tiga penumpang lainnya juga mengalami luka," kata dia.
Tuti (48), saksi mata kejadian, mengatakan mobil dari arah Barat atau Kecamatan Manonjaya menuju Pondok Pesantren Miftahul Huda, tempat resepsi berlangsung. "Tapi di perlintasan, mobil seperti mogok," kata dia.
Menurut Tuti, tak ada korban tewas di lokasi kejadian. Para korban yang terluka langsung dibawa ke Rumah Sakit Jasa Kartini.
Kapolsek Manonjaya, Ajun Komisaris Mashar Junaedi, mengatakan minibus jenis Toyota Avanza itu bernopol Z 1101 NG. "Semuanya selamat," ujarnya.