“Itu dilakukan agar mereka (pesepeda) memiliki jalur khusus dan lebih aman, tidak bercampur dengan kendaraan lainnya,” ujar Kepala Seksi Menejemen dan Rekayasa DLLAJ Kota Bogor, Dody Wahyudin kepada Radar Bogor.
Menurutnya, jalur itu akan dibuat sepanjang 10 kilometer, dengan lokasi mulai Taman Topi hingga putaran Kebun Raya. Dalam praktiknya, jalan yang ada tidak ditambah maupun dikurangi.
Namun, hanya ditandai menggunakan traffic paint (cat marka, red) berwarna kuning atau hijau.
“Jalur tersebut tidak dibatasi oleh median, sehingga masih bisa digunakan kendaraan bermotor. Pengerjaanya dilakukan berbarengan dengan jalur pedestrian tahap dua,” ungkapnya.
Dody menambahkan, jalur sepeda itu merupakan program APBN 2013, dan pembangunannya dimulai pertengahan tahun. Saat ini, baru tahap pengukuran jalan untuk memhitung berapa lebar ruas jalan yang akan dicat.
Jalur khusus ini, kata dia, untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna sepeda. Mengingat, minat masyarakat terhadap sepeda juga sudah semakin tinggi, bahkan sudah mulai bermunculan komunitas khusus pengguna sepeda. ”Dengan ini, bisa mengurangi mobilitas kendaraan bermotor di Kota Bogor. Bahkan bisa juga mengurangi polusi udara di Bogor,” pungkasnya.