Jakarta - Kemacetan tampaknya benar-benar menjadi masalah kronis ibukota. Tak hanya dirasakan di Jakarta, macet terus menjalar hingga daerah pinggiran. Salah satunya Ciputat.
Daerah yang sebagian wilayahnya masuk Jakarta Selatan ini menjadi titik kemacetan paling parah saat jam masuk kerja mulai pukul 05.00 WIB dan saat jam pulang kerja mulai pukul 16.00 WIB. Adalah Jalan Ir Haji Juanda, Ciputat, yang menjadi titik kemacetan.
Kemacetan terjadi mulai dari fly over Ciputat hingga sekitar 1 Km di Jalan Ciputat Raya, Pasar Jumat. Untuk jarak hanya 1 Km ini, motor bisa menghabiskan sekitar 30 menit, sementara mobil sekitar 1 hingga 2 jam.
Sumber kemacetan, tentu selain karena volume kendaraan yang tinggi, kemacetan juga disebabkan geliat aktivitas di beberapa titik sepanjang Jalan Ir Haji Juanda. Diantaranya di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, kampus STIE AD, kemudian di sekitar Pasar Ciputat.
Selain itu, sumber kemacetan juga tampak karena banyaknya titik putar balik kendaraan. Setidaknya ada 4 titik yaitu di depan Polsek Ciputat, depan komplek dosen UI, pertigaan Gintung/Rempoa dan di depan kampus UMJ.
Saat akhir pekan, terutama hari Sabtu, kemacetan bisa lebih parah karena adanya pasar tumpah di depan kampus UMJ. Meski setelah itu kembali lancar.
Upaya pemerintah kota untuk mengurai kemacetan memang sudah dilakukan, setidaknya mulai dari pembangunan fly over Ciputat, jalan penyebrangan orang di dekat kampus UIN dan teranyar adanya bus APTB yang terintergrasi dengan jalur Busway. Namun upaya itu belum signifikan mengurai sengkarut macet di Ciputat.
Sementara meski polisi lalu lintas selalu hadir mengurai kemacetan, tak banyak yang bisa dilakukan. Perang klakson dan manuver kendaraan terutama motor di saat macet, menjadi gambaran dari peliknya macet pinggiran ibukota.
Daerah yang sebagian wilayahnya masuk Jakarta Selatan ini menjadi titik kemacetan paling parah saat jam masuk kerja mulai pukul 05.00 WIB dan saat jam pulang kerja mulai pukul 16.00 WIB. Adalah Jalan Ir Haji Juanda, Ciputat, yang menjadi titik kemacetan.
Kemacetan terjadi mulai dari fly over Ciputat hingga sekitar 1 Km di Jalan Ciputat Raya, Pasar Jumat. Untuk jarak hanya 1 Km ini, motor bisa menghabiskan sekitar 30 menit, sementara mobil sekitar 1 hingga 2 jam.
Sumber kemacetan, tentu selain karena volume kendaraan yang tinggi, kemacetan juga disebabkan geliat aktivitas di beberapa titik sepanjang Jalan Ir Haji Juanda. Diantaranya di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, kampus STIE AD, kemudian di sekitar Pasar Ciputat.
Selain itu, sumber kemacetan juga tampak karena banyaknya titik putar balik kendaraan. Setidaknya ada 4 titik yaitu di depan Polsek Ciputat, depan komplek dosen UI, pertigaan Gintung/Rempoa dan di depan kampus UMJ.
Saat akhir pekan, terutama hari Sabtu, kemacetan bisa lebih parah karena adanya pasar tumpah di depan kampus UMJ. Meski setelah itu kembali lancar.
Upaya pemerintah kota untuk mengurai kemacetan memang sudah dilakukan, setidaknya mulai dari pembangunan fly over Ciputat, jalan penyebrangan orang di dekat kampus UIN dan teranyar adanya bus APTB yang terintergrasi dengan jalur Busway. Namun upaya itu belum signifikan mengurai sengkarut macet di Ciputat.
Sementara meski polisi lalu lintas selalu hadir mengurai kemacetan, tak banyak yang bisa dilakukan. Perang klakson dan manuver kendaraan terutama motor di saat macet, menjadi gambaran dari peliknya macet pinggiran ibukota.