Jalan Pelabuhan Morodemak Makin Berbahaya

11:57
 

 Kondisi ruas jalan Bonang menuju Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Desa Purworejo Kecamatan Bonang rawan kecelakaan, lantaran tidak ada sepadan jalan sebagai jalur penyelamat. Padahal jalan dengan konstruksi beton bertulang ini menjadi pembatas antara sungai dengan wilayah permukiman penduduk.

Akibat tergerus arus pasang air laut, badan jalan yang tersisa hanya setinggi sekitar 25 cm. Karena itu, jika roda kendaraan selip atau keluar jalan beton maka kendaraan bisa saja langsung masuk ke sungai.

Kades Purworejo, Ali Masad mengungkapkan, wilayah Kecamatan Bonang merupakan kawasan perkampungan nelayan karena sangat dekat dengan muara pantai utara. Sejauh ini, pemerintah sudah mengupayakan perbaikan jalan dengan kontruksi beton bertulang.

Namun, kata dia, betonisasi jalan tidak seimbang dengan penguatan sepadan jalan sehingga arus air pasang menggerus jalan. Adapun lebar badan jalan tersebut sekitar enam meter, tapi karena tergerus abrasi badan jalan kini hanya selebar empat meter. ‘’Keberadaan jalan sudah mengkhawatirkan, sebab banyak kendaraan baik itu roda empat maupun roda dua yang mengalami kecelakaan ketika melintas di sini,’’ katanya.

Kendati konstruksii beton jallan sangat kuat, namun tanah di bawah beton tersebut justru tergerus dan tinggi konstruksi beton yang tersisa hanya 0,25 meter. Sebaliknya, kondisi jalan tersebut sangat rawan kecelakaan pada malam hari lantaran minim penerangan.

Hal senada diungkapkan Sekdes Purworejo Mundir Andriyanto. Mundir mengatakan, sejumlah warga juga termasuk dirinya pernah mengalami kecelakaan akibat dari sempitnya jalan tersebut.

‘’Kendaraan muatan berat tidak bisa melintas jika berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Salah satu dari mereka harus mengalah turun dari jalan beton agar tidak terjadi kecelakaan,’’ katanya.

Sementara itu, Kasi Peningkatan Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Demak, Dul Muntholib, membenarkan kondisi ruas jalan Bonang-Morodemak memang rawan abrasi air laut. Menurutnya, sepadan jalan padas semestinya ditalud dengan bangunan batu dan cor, sehingga mengurangi kerusakan jalan di wilayah tersebut akibat air laut.

“Anggaran untuk menalud jalan sangat besar, sebab panjang jalan beton tersebut hamper tiga kilometer. Kami akan mengusulkan anggaran pembangunan talud pada APBD tahun depan,’’ jelasnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »