Kondisi ruas jalan Bonang menuju Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Desa Purworejo Kecamatan Bonang rawan
kecelakaan, lantaran tidak ada sepadan jalan sebagai jalur penyelamat.
Padahal jalan dengan konstruksi beton bertulang ini menjadi pembatas
antara sungai dengan wilayah permukiman penduduk.
Akibat tergerus
arus pasang air laut, badan jalan yang tersisa hanya setinggi sekitar 25
cm. Karena itu, jika roda kendaraan selip atau keluar jalan beton maka
kendaraan bisa saja langsung masuk ke sungai.
Kades Purworejo, Ali
Masad mengungkapkan, wilayah Kecamatan Bonang merupakan kawasan
perkampungan nelayan karena sangat dekat dengan muara pantai utara.
Sejauh ini, pemerintah sudah mengupayakan perbaikan jalan dengan
kontruksi beton bertulang.
Namun, kata dia, betonisasi jalan tidak
seimbang dengan penguatan sepadan jalan sehingga arus air pasang
menggerus jalan. Adapun lebar badan jalan tersebut sekitar enam meter,
tapi karena tergerus abrasi badan jalan kini hanya selebar empat meter.
‘’Keberadaan jalan sudah mengkhawatirkan, sebab banyak kendaraan baik
itu roda empat maupun roda dua yang mengalami kecelakaan ketika melintas
di sini,’’ katanya.
Kendati konstruksii beton jallan sangat kuat,
namun tanah di bawah beton tersebut justru tergerus dan tinggi
konstruksi beton yang tersisa hanya 0,25 meter. Sebaliknya, kondisi
jalan tersebut sangat rawan kecelakaan pada malam hari lantaran minim
penerangan.
Hal senada diungkapkan Sekdes Purworejo Mundir
Andriyanto. Mundir mengatakan, sejumlah warga juga termasuk dirinya
pernah mengalami kecelakaan akibat dari sempitnya jalan tersebut.
‘’Kendaraan
muatan berat tidak bisa melintas jika berpapasan dengan kendaraan dari
arah berlawanan. Salah satu dari mereka harus mengalah turun dari jalan
beton agar tidak terjadi kecelakaan,’’ katanya.
Sementara itu,
Kasi Peningkatan Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman
Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Demak, Dul Muntholib, membenarkan
kondisi ruas jalan Bonang-Morodemak memang rawan abrasi air laut.
Menurutnya, sepadan jalan padas semestinya ditalud dengan bangunan batu
dan cor, sehingga mengurangi kerusakan jalan di wilayah tersebut akibat
air laut.
“Anggaran untuk menalud jalan sangat besar, sebab
panjang jalan beton tersebut hamper tiga kilometer. Kami akan
mengusulkan anggaran pembangunan talud pada APBD tahun depan,’’
jelasnya.