Soreang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengimbau warga di daerah rawan banjir tetap waspada.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras yang tejadi pada Rabu (12/6/2013) hingga Kamis (13/6/2013) dini hari.
"Banjir mulai merendam rumah warga pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Ketinggian air mencapai satu meter lebih. Namun menjelang siang beberapa ruas jalan raya sudah bisa dilalui kembali," kata Marlan, Kamis (13/6/2013).
Beberapa warga yang terkena banjir, kata Marlan, sebagian masih bertahan di rumahnya masing-masing. Mereka memilih tinggal karena sudah terbiasa dengan banjir yang merendam kampungnya. Pemkab bersama pihak kecamatan sudah menyediakan bantuan kepada warga berupa bahan makanan dan keperluan warga.
"Sebelum terjadi banjir, pemkab dan kantor kecamatan sudah mengantisipasinya. Karena banjir ini sudah menjadi hal yang biasa. Kalau soal logistik, aparat kecamatan yang bakal bergerak cepat membantu warga," ujarnya.
Marlan menambahkan, cuaca tak menentu memang sedang terjadi di wilayah Jabar terutama di Kabupaten Bandung. Walhasil, pihaknya tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Warga pun harus bisa menjaga diri agar terhindar dari bahaya.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini merupakan kemarau basah. Jadi selama musim kemarau tahun ini akan lebih banyak terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Memang seharusnya bulan-bulan sekarang sudah memasuki musim panas. Tapi pada kenyataannya masih terjadi hujan. Kami pun akan tetap memantau wilayah-wilayah yang memang rawan terjadinya longsor atau banjir," ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras yang tejadi pada Rabu (12/6/2013) hingga Kamis (13/6/2013) dini hari.
"Banjir mulai merendam rumah warga pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Ketinggian air mencapai satu meter lebih. Namun menjelang siang beberapa ruas jalan raya sudah bisa dilalui kembali," kata Marlan, Kamis (13/6/2013).
Beberapa warga yang terkena banjir, kata Marlan, sebagian masih bertahan di rumahnya masing-masing. Mereka memilih tinggal karena sudah terbiasa dengan banjir yang merendam kampungnya. Pemkab bersama pihak kecamatan sudah menyediakan bantuan kepada warga berupa bahan makanan dan keperluan warga.
"Sebelum terjadi banjir, pemkab dan kantor kecamatan sudah mengantisipasinya. Karena banjir ini sudah menjadi hal yang biasa. Kalau soal logistik, aparat kecamatan yang bakal bergerak cepat membantu warga," ujarnya.
Marlan menambahkan, cuaca tak menentu memang sedang terjadi di wilayah Jabar terutama di Kabupaten Bandung. Walhasil, pihaknya tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Warga pun harus bisa menjaga diri agar terhindar dari bahaya.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini merupakan kemarau basah. Jadi selama musim kemarau tahun ini akan lebih banyak terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Memang seharusnya bulan-bulan sekarang sudah memasuki musim panas. Tapi pada kenyataannya masih terjadi hujan. Kami pun akan tetap memantau wilayah-wilayah yang memang rawan terjadinya longsor atau banjir," ujarnya.