Kapolres Ponorogo Bersama Anggota Turun ke Jalan Membersihkan Abu Vulkanik

18:42

Kapolres Bersama 500 Petugas Bersihkan Abu Vulkanik di Jalanan

Ponorogo - Sekitar 500 petugas gabungan disiagakan untuk membersihkan sisa abu vulkanik dampak letusan Gunung Kelud yang terjadi sejak, Kamis (13/2/2014) malam hingga Jumat (14/2/2014) dini hari.
Mereka langsung terjun ke sejumlah jalan protokol di Kota Ponorogo untuk membersihkan debu yang dapat membahayakan kesehatan warga dan para pengguna jalan itu.

Meski tergolong lamban lantaran setalah 4 hari baru dibersihkan, akan tetapi gerakan pembersihan massal yang dilaksanakan bersama-sama usai melaksanakan apel di Pendopo Pemkab Ponorogo itu, dianggap cukup efektif. Apalagi, sisa abu vulkanik pembersihannya tidak bisa hanya mengandalkan hujan deras lantaran abu vulkanik akan semakin mengeras dan mengendal di pinggiran jalan.

Ratusan petugas itu merupakan gabungan dari Polri, TNI, PNS Pemkab Ponorogo, petugas Tagana, para relawan, serta kalangan pelajar dan anggota Pramuka.

Mereka langsung membersihkan sejumlah ruas jalan protokol. Diantaranya PNS Pemkab Ponorogo membersihkan jalanan di seputar Alun-Alun POnorogo dan JL Diponegoro, TNI jalanan seputar Perempatan Tonatan dan Ngepos, serta anggota Polri di jalanan seputar Pasar Songgolangit. 

Mereka membersihkan dengan cara menyusuk pasir menggunakan kayu karena sudah padat. Pembersihan hanya dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat berat.

Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan Kurniawan di sela-sela pembersihan abu vulkanik mengatakan jika pihaknya mendapatkan himbaun dari Bupati Ponorogo untuk membawa anggotanya turun membersihkan sisa abu vulkanik dampak letusan Gunung Kelud. Menurutnya, meski Bupati Ponorogo meminta mensiagakan 100 anggotanya, akan tetapi dalam prakteknya pihaknya menerjunkan sebanyak 350 anggota Polri.

"Permintaannya hanya 100 anggota tetapi yang turun sebanyak 350 anggota. Karena untuk membersihkan abu vulkanik yang sangat membahayakan kesehatan warga dan pengguna jalan ini tidak bisa hanya mengandalkan air hujan. Pasir sudah lengket sehingga harus disisir," terangnya kepada Surya, Senin (17/2/2013).

Selain itu, mantan Kapolres Mojokerto ini mengungkapkan pihaknya dan anggotanya akan terus melakukan pembersihan selama masih diminta Bupati Ponorogo sampai pembersihan itu bersih total dari jalan protokol di Kota Ponorogo.

"Kami tunggu sampai kapan himbaun Bupati Ponorogo itu dilaksanakan. Kalau besok tidak diminta maka kami akan membersihkan lingkungan Polres Ponorogo dan sepanjang JL Bayangkara," ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Ponorogo, Siswanto menguraikan ada sebanyak 500 petugas gabungan yang diterjunkan untuk melaksanakan pembersihan massal abu vulkanik Gunung Kelud itu. Mereka terdiri dari anggota Polri, TNI, PNS Pemkab Ponorogo, dan dibantu para relawan dan anggota Tagana. 

"Hari ini kami pusatkan di perempatan Pasar Legi, Alun-Alun, Ngepos, Tonatan dan Bundaran. Sedangkan untuk besok akan difokuskan di Pasar Songgolangit ke barat atau Jl Urip Sumoharjo hingga jalan di depan Kantor Pemkab Ponorogo," jelasnya. 

Sementara Wakil Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih mengakui pembersihan lamban. Alasannya, gerakan pembersihan sisa abu vulkanik Gunung Kelud harus dilakukan secara bertahap. Apalagi, semua warga Ponorogo terdampak hujan abu vulkanik. Oleh karenanya, semua warga Ponorogo membersihkan lingkungannya masing-masing.

Baru hari ini setelah lingkungan bersih, warga bisa diajak bersama-sama membersihkan sejumlah ruas jalan protokol. Apalagi, abu vulkanik yang masih menyelimuti jalan protokol tersebut tidak bisa dibersihkan dengan mengandalkan air hujan. Akan tetapi, dibutuhkan pengerukan massal. 

"Memang kemarin yang diprioritaskan masing-masing warga di rumahnya sendiri-sendiri. Karena itu lebih penting untuk menjaga keluarga. Baru hari ini bisa dilakukan secara bersama-sama antara PNS, Polri, TNI, relawan, dan anak-anak sekolah termasuk Pramuka menyisir abu vulkanik di sejumlah jalan protokol. Abu akan diangkut ke lokasi pembuangan. Tetapi, sisa abu vulkanik hari ini diminta Kodim Ponorogo untuk menimbun lokasi yang masih rendah," pungkas perempuan yang akrab dipanggil Ida ini.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »