Arus kendaraan di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon tembakak Kecamatan
Karya Penggawa, Pesisir Barat, hingga saat ini, masih
tersendat belum sepenuhnya lancar akibat kerusakan jalan di lokasi
tersebut, panjang antrian kendaraan mencapai 3 Kilometer (Km).
Kepala Bidang Perhubungan darat dari Dinas Perhubungan komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) Pesisir Barat, Cahyadi, mengatakan kemacetan arus kendaraan akibat kerusakan Jalinbar ditempat itu telah terjadi sejak Rabu (16/4) lalu, hingga kini petugas gabungan Dishubkominfo setempat dan kepolisian dari Polres Lambar masih terus mengatur arus lalu lintas ditempat itu.
"Sejak Rabu (16/4) sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi kemacetan Jalinbar di Pekon Tembakak, Kami bersama petugas Satlantas Polres Lambar selama tiga hari ini berupaya terus mengatur arus lalu lintas kendaraan ditempat ini untuk mengurai kemacetan, tetapi sampai sekarang arus kendaraan masih tersendat," jelas Cahyadi, kepada Lampung Post melalui pesan BBM, Jum'at (18/4).
Ia menghimbau agar kendaraan dari arah Bandar Lampung menuju Bengkulu dan sebaliknya tidak melewati Jalinbar pesisir Barat, dengan kondisi kerusakan jalan yang sedemikian parah.
Panjang antrian kendaraan lanjut Cahyadi, baik dari Pasar Krui menuju Bengkulu dan sebaliknya mencapai 3 Kilometer (Km), hingga saat ini petugas dibersama masyarakat setempat terus berupaya mengatasi kemacetan itu ddengan melakukan perbaikan seadanya atas kerusakan jalan yang terjadi.
Seorang pengendara mobil yang akan melewati lokasi tersebut, Rully (37) mengatakan kondisi jalan rusak ditempat itu mirip sawah atau kubangan kerbau, hal itu yang menyulitkan motor atau mobil untuk mewat lokasi itu, terlebih untuk truk fuso dengan muatan penuh kerap mengalami kerusakan atau terjebak dalam lubang-lubang yang berada di tengah jalan.
"Jalan ditempat itu sudah mirip sawah dan kubangan kerbau, berisiko kendaraan rusak dan terjebak di lubang jalan,sampai sekarang arus kendaraan masih tersendat" tukasnya.
Rully menambahkan kondisi cuaca di Pesisir Barat, yang hampir tiap hari diguyur hujan, kalau tidak ada penanganan maksimal , akan memperparah kerusakan dan menambah lama waktu perbaikan.
Kepala Bidang Perhubungan darat dari Dinas Perhubungan komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) Pesisir Barat, Cahyadi, mengatakan kemacetan arus kendaraan akibat kerusakan Jalinbar ditempat itu telah terjadi sejak Rabu (16/4) lalu, hingga kini petugas gabungan Dishubkominfo setempat dan kepolisian dari Polres Lambar masih terus mengatur arus lalu lintas ditempat itu.
"Sejak Rabu (16/4) sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi kemacetan Jalinbar di Pekon Tembakak, Kami bersama petugas Satlantas Polres Lambar selama tiga hari ini berupaya terus mengatur arus lalu lintas kendaraan ditempat ini untuk mengurai kemacetan, tetapi sampai sekarang arus kendaraan masih tersendat," jelas Cahyadi, kepada Lampung Post melalui pesan BBM, Jum'at (18/4).
Ia menghimbau agar kendaraan dari arah Bandar Lampung menuju Bengkulu dan sebaliknya tidak melewati Jalinbar pesisir Barat, dengan kondisi kerusakan jalan yang sedemikian parah.
Panjang antrian kendaraan lanjut Cahyadi, baik dari Pasar Krui menuju Bengkulu dan sebaliknya mencapai 3 Kilometer (Km), hingga saat ini petugas dibersama masyarakat setempat terus berupaya mengatasi kemacetan itu ddengan melakukan perbaikan seadanya atas kerusakan jalan yang terjadi.
Seorang pengendara mobil yang akan melewati lokasi tersebut, Rully (37) mengatakan kondisi jalan rusak ditempat itu mirip sawah atau kubangan kerbau, hal itu yang menyulitkan motor atau mobil untuk mewat lokasi itu, terlebih untuk truk fuso dengan muatan penuh kerap mengalami kerusakan atau terjebak dalam lubang-lubang yang berada di tengah jalan.
"Jalan ditempat itu sudah mirip sawah dan kubangan kerbau, berisiko kendaraan rusak dan terjebak di lubang jalan,sampai sekarang arus kendaraan masih tersendat" tukasnya.
Rully menambahkan kondisi cuaca di Pesisir Barat, yang hampir tiap hari diguyur hujan, kalau tidak ada penanganan maksimal , akan memperparah kerusakan dan menambah lama waktu perbaikan.