Upaya Tak Kenal Lelah Polisi Imbau Pengendara Tertib Berlalu Lintas

17:16

NTMCPOLRI - Waktu masih menunjukkan pukul 09.30 WIB, namun cuaca sudah terasa sangat terik di Bundaran HI. Pengendara telah ramai berlalu lalang. Di salah satu sudut jalan itulah, ada polisi-polisi wanita yang berdiri mematung menghalau terik. Sedang apa?
Mereka adalah polisi wanita (polwan) dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang tengah menggelar Operasi Simpatik Jaya 2015. Saban Minggu, mereka berdiri memegang papan imbauan yang pada bagian atasnya berbentuk kepala odel-ondel.
Seperti terlihat pagi ini, Minggu (19/4/2015), sejak pukul 06.00-10.00 WIB, mereka berjajar menghadap arah barat di depan Hotel Kempinski, Jakarta, atau tepatnya membelakangi Jalan Kebon Kacang.
Ada 4 papan imbauan bergaya bahasa betawi yang ditampilkan kepada pengguna jalan atau pengendara yang melintas di Bundaran HI. Yaitu 'Berdoa Sebelum Pergi, Roda Dua Lajur Kiri', 'Abang None Aseli Betawi, Sukanye Naik Motor Lajur Kiri'. Dua papan lain bertuliskan 'Ops Simpatik Jaya 2015'.
Papan imbauan itu berganti dari minggu sebelumnya yang bertuliskan 'Jangan Lawan Arus', 'Berhenti di Belakang Garis Stop' dan lainnya. Tak ada yang disampaikan para polwan bermasker itu, hanya sesekali tersenyum jika ada yang mendekat.
Saat car free day, di mana Bundaran HI dipadati warga yang ingin berolahraga, kehadiran polwan-polwan itu jadi perhatian dan objek untuk berfoto bagi masyarakat. Anggap saja mereka memang bangga dengan petugas-petugas polisi yang bertugas tak berkompromi dengan cuaca itu.
Senyum lebar pun seketika tampak dari raut wajah para polwan manakala ada pengendara atau masyarakat yang memperhatikan imbauan mereka, meski caranya dengan mengajak berfoto atau mengobrol ringan.
Tapi hari ini car free day ditiadakan. Suasana pun tampak lebih sepi karena masyarakat dilarang berolahraga lantaran ibukota kini siap menyambut delegasi peserta peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan dimulai di Jakarta.
Maka tak banyak yang menyapa para polwan-polwan yang lama berdiri mematung menyuarakan soal bahayanya melanggar rambu lalu lintas. Meski begitu, mereka konsisten menolak beranjak sampai habis jam tugas yang ditentukan.
Kepala Bagian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budi Riyanto yang ditemui wartawan di pos polisi Bundaran HI mengatakan bahwa Operasi Simpatik Jaya digelar tanggal 1-21 April 2015. Tak hanya di Bundaran HI, tapi beberapa tempat lain di Jakarta.
"Kita gunakan kearifan lokal untuk Operasi Simpatik Jaya, seperti ondel-ondel itu. Kita lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan yang simpatik," ucap AKBP Budi Riyanto, dua ondel-ondel di samping pos polisi Bundaran HI.
Menurut AKBP Budi, polwan yang bertugas memberi imbauan itu tak bekerja sendiri, tapi juga bersama puluhan polisi yang mengatur lalu lintas termasuk yang di traffic light, mereka juga sambil mengimbau pengendara tertib berlalu lintas.
"Tujuannya kita mengedukasi, menyadarkan masyarakat hal-hal yang melanggar itu membahayakan," ujar AKBP Budi.
AKBP Budi menuturkan, Operasi Simpatik Jaya ini hanya salah satu cara polisi untuk mengimbau pengendara tertib berlalu lintas. Setelah ini ada operasi lain seperti Operasi Zebra dan operasi lainnya. Cara apapun diupayakan polisi agar masyarakat sadar betul pentingnya tertib berlalu lintas.
"Di situ ada imbauan misal lawan arus berbahaya, sepeda motor harus di lajur kiri. Intinya kita lakukan mulai pre entif, preventif, sampai penegakan hukum," tegas polisi berpangkat melati dua itu.
Lalu, jika polisi sudah berupaya mengimbau dengan segala cara, dengan cara apalagi polisi harus berbuat agar pengendara di ibukota yang dikenal sulit diatur ini tertib berlalu lintas?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »