NTMC POLRI - Bareskrim Polri hari ini, Kamis,
(10/11/2016), menjadwalkan 16 orang yang akan dimintai keterangan
terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur
Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Karopenmas
Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan bahwa 16 orang saksi
tersebut baru 5 orang yang hadir, termasuk Buni Yani.
“Hari ini kita jadwalkan 16 saksi untuk dimintai keterangan. Sampe sekarang baru hadir lima. Yaitu saksi ada dua orang Buni Yani dan dari Kominfo Pemda, sedangkan tiga lagi merupakan saksi ahli bahasa,” ujar Brigjen Pol Agus di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis, (10/11/2016).
Lebih jelas, dikatakan Brigjen Pol Agus bahwa sampai saat ini pihaknya telah memeriksa sebanyak 43 orang saksi.
“Sampai tanggal 9 November, yang sudah kita minta keterangan ada 43 orang. Yaitu saksi 21 orang dan ahli 22 orang yang terdiri dari ahli pidana, ahli tafsir, ahli agama, ahli bahasa, kemudian ada dari laboratorium forensik termasuk juga dari psikologi,” jelas Brigjen Pol Agus.
Namun untuk lebih detail terkait perinciannya Brigjen Pol Agus belum bisa menyebutkan. “Nanti saya coba cek detilnya. Pastinya nanti saya sampaikan lebih lanjut,” tutup Brigjen Pol Agus.
“Hari ini kita jadwalkan 16 saksi untuk dimintai keterangan. Sampe sekarang baru hadir lima. Yaitu saksi ada dua orang Buni Yani dan dari Kominfo Pemda, sedangkan tiga lagi merupakan saksi ahli bahasa,” ujar Brigjen Pol Agus di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis, (10/11/2016).
Lebih jelas, dikatakan Brigjen Pol Agus bahwa sampai saat ini pihaknya telah memeriksa sebanyak 43 orang saksi.
“Sampai tanggal 9 November, yang sudah kita minta keterangan ada 43 orang. Yaitu saksi 21 orang dan ahli 22 orang yang terdiri dari ahli pidana, ahli tafsir, ahli agama, ahli bahasa, kemudian ada dari laboratorium forensik termasuk juga dari psikologi,” jelas Brigjen Pol Agus.
Namun untuk lebih detail terkait perinciannya Brigjen Pol Agus belum bisa menyebutkan. “Nanti saya coba cek detilnya. Pastinya nanti saya sampaikan lebih lanjut,” tutup Brigjen Pol Agus.