"Penyebab terbesar kecelakaan di ruas jalan tersebut, adalah angkutan barang yang melebihi batas muatan yang ditentukan," kata Djoko, kepada Tribun Jogja, di Semarang, Sabtu (10/12/2011).
Djoko menambahkan, pengalihan angkutan barang dari jalan raya ke rel dengan menggunakan kereta api sudah berkali-kali diusulkan ke Pemprov Jateng tapi hingga kini tidak digubris.
"Mungkin karena belum ada pejabat atau keluarga pejabat, yang menjadi korban kecelakaan dan mudah-mudahan kecelakaan berikutnya ada yang menimpa pejabat Jateng," tambah Dosen Fakultas Teknik Sipil, Unika Soegijapranata Semarang.
Ia melanjutkan, jika sudah ada pejabat yang menjadi korban akan menyadarkan mereka untuk mengaktifkan jalur kereta api Yogya-Magelang-Ambarawa-Semarang.
"Selain kecelakaan, kemacetan dan ketersendatan lalu lintas sehingga memperpanjang waktu perjalanan juga kerap kali terjadi di ruas jalan tersebut," tuturnya.
Share this
