Diperlukan Koordinasi Dengan Institusi Yang Berwewenang Terkait Razia

10:35
JAKARTA - Kembali mencuatnya kasus perkosaan dalam angkot, dimana yang terbaru terjadi di mikrolet M26, turut membuat sopir angkot lain yang merasa sudah memenuhi kewajibannya dengan memakai seragam dan kartu identitas akan melakukan sweeping terhadap sopir tembak.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan bahwa yang berkaitan dengan razia ataupun sweeping sudah ada instansi yang berwenang untuk itu. Dan para sopir tersebut tidak boleh bertindak sendiri tanpa berkoordinasi dengan aparat yang berwenang. "Inisiatif boleh dari siapa pun. Tetapi pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal ini, sudah ada aparat yang berwenang untuk itu," ujar Foke, sapaan Fauzi Bowo, Minggu (18/12/2011).

Dikatakannya, bahkan dirinya sendiri tidak punya kewenangan untuk melakukan tindakan yang menjadi domain institusi lain. "Saya pun tidak punya kewenangan untuk itu. Saya terima kasih kalau para sopir itu melakukan koreksi diri dan sebagainya. Tetapi caranya harus dikoordinasikan dengan polisi dan Dishub," ucapnya.

Seperti diberitakan, perkosaan kembali terjadi dalam angkot yang kali ini di mikrolet M26 jurusan Kampung Melayu-Depok. Dishub DKI pun mengaku geram atas tindakan tersebut, karena ditengah gencar-gencarnya dilakukan razia seragam dan kartu identitas sopir angkot, perkosaan dalam angkot justru kembali terulang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »