Jembatan Gantung Lhoksukon Ambruk, Hubungan Tiga Kecamatan Putus

11:04

Lhoksukon, ---- Jembatan gantung Krueng Keureutoe Lhoksukon yang terletak antara Desa Asan LB Kecamatan Lhoksukon dan Desa Asan Krueng Kreh Kecamatan Pirak Timu, Minggu (18/12) sekitar pukul 11.30 Wib ambruk ke dalam sungai akibat besi pengikat kabelnya putus.

Seorang warga Desa Gulumpang Kecamatan Pirak Timu, M.Yusuf (60) saat menyeberang di jembatan gantung tersebut nyaris terjatuh ke dalam Krueng Keureutoe yang arusnya sangat kencang. Nyawanya dapat diselamatkan oleh sejumlah warga Desa Asan LB yang melihat korban tersangkut di jembatan, sementara buah pinang sebanyak sekitar 10 kg yang dibawanya hanyut dibawa arus sungai.

Sejak ambruknya jembatan itu hingga dalam posisi miring, tidak bisa dilintasi lagi oleh masyarakat, sehingga hubungan ke Kecamatan Pirak Timu, Kecamatan Cot Girek dan Kecamatan Lhoksukon putus.

Dengan demikian, para pelajar SD, SMP dan SMA yang setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk bersekolah ke Kecamatan Lhoksukon dan Lhokseumawe, mulai Senin (19/12) tidak bisa melintas.

Demikian juga siswa SD dari Desa Asan Lhoksukon Barat yang bersekolah di SD Negeri 3 dan SD Negeri 15 Kecamatan Pirak Timu dipastikan tidak bisa bersekolah sebelum jemabtan tersebut dibangun kembali.

Oleh sebab itu, tokoh masyarakat serta Kepala Desa Asan Krueng Kreh dan Kepala Desa Asan LB meminta pemerintah untuk menyediakan speed boat agar para pelajar bisa menyeberang karena saat ini sedang menghadapi ujian.

Kepala Desa Asan Krueng Kreh, Husaini (47) dan Kepala Desa Asan LB, Azhari (37) yang ditanya Analisa seputar harapan mereka kepada pemerintah berkaitan dengan ambruknya jembatan Krueng Keureutoe Lhoksukon, sangat mengharapkan pemerintah daerah segera membangun jembatan darurat untuk kepentingan masyarakat dan ke depan dapat membangun sebuah jembatan permanen.

Jembatan gantung yang ambruk tersebut, menurut mereka, dibangun tahun 1982 dan ini merupakan kedua kalinya mengalami kerusakan dan ambruk. Sementara Wakil Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara, Tgk Muhammad Yusuf yang juga turun ke TKP mengatakan, mengingat jembatan tersebut sangat strategis arus lalu lintas masyarakat setiap hari, maka pembangunannya harus ditangani secara darurat dulu paling tidak agar bisa dilintasi warga dengan berjalan kaki.

Ke depan di lokasi tersebut harus dibangun sebuah jembatan permanen, dimana DPRD Aceh Utara mendukung pembangunannya demi kepentingan masyarakat tiga kecamatan tersebut

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »