"Memang ada 9 persimpangan jalan yang akan dilebarkan Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, tapi untuk saat ini 2 persimpangan itu yang kita selesaikan dulu," kata Kepala Bagian Perkotaan Setkot Samarinda Busrani Ali. Saat ini proyek itu dalam tahap inventariasi terutama lahan-lahan yang akan dibebaskan. Pemkot akan meminta penilaian harga kepada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai tim independen.
"Sudah inventarisasi, kini mengadakan pengukuran lahan yang akan dibebaskan. Ini juga berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota berkaitan dengan bangunan," imbuhnya. Setelah tahap itu selesai, maka pihaknya akan mengundang masyarakat terutama yang lahannya kena pelebaran jalan. Untuk tahapan ini, dia akan berkoordinasi dengan aparatur kecamatan dan kelurahan.
"Sejauh ini kami belum bertemu dengan masyarakat. Tapi sosialisasi untuk pelebaran jalan ini pasti akan dilakukan," ucapnya.
Adapun salah satu kawasan yang kena program pembebasan lahan seperti pemilik bangunan di Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Bangunan-bangunan di Simpang Gunung Lingai tersebut kini ramai dijadikan sebagai tempat usaha. Akibatnya, kawasan ini pun menjadi hambatan karena terjadi transaksi dekat dengan jalan.
"Upaya persuasif kita lakukan untuk menunjang program ini. Kami harap masyarakat dapat mengerti karena tujuan dari pembebasan lahan ini untuk memperlancar arus lalu lintas agar tidak lagi macet," jelasnya.
Share this
