Petugas Patroli Amankan Jembatan

12:45
Siak - Demi perawatan dan pengamanan salah satu bangunan kebanggaan Kabupaten Siak, Provinsi Riau, yakni Jembatan Sultan Syarif Hasyim di Maredan, Kecamatan Tualang, Pemerintah Kabupaten memberlakukan patroli seharian di kawasan itu.

Upaya ini, menurut Camat Tualang, Roni, di Siak, Minggu, untuk menghindari terjadinya berbagai kerawanan pada jembatan dengan panjang 1474 meter dan lebar 12,7 meter yang diresmikan tanggal 17 Februari 2011.

Sebagaimana diketahui, menyusul runtuhnya Jembatan Kukar di Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim), Pemkab Siak memberikan peringatan agar pihak-pihak terkait selalu siaga memperhatikan tiga jembatan panjang di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Jembatan ini merupakan salah satu uratnadi perekonomian utama di provinsi dan kabupaten, bahkan antar provinsi. Ini merupakan bangunan vital yang perlu mendapat perhatian khusus," katanya lagi.

Menjawab pertanyaan, ia tak menampik sempat muncul kekhawatiran atas keberadaan jembatan yang menghubungkan antara Desa Maredan dengan Desa Perawang tersebut, sebagaimana dialami Jembatan Kukar di Tenggarong.

"Karena itulah, upaya penertiban dan pemeliharaan Jembatan Sultan Syarif Hasyim (SSH) dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, melalui Pemerintah Kecamatan Tualang. Kami kini melakukan patroli bagi pengendara dan pedagang yang berjualan di malam hari," tuturnya.

Intinya, demikian Roni, pihaknya melakukan patroli setiap hari demi menjaga ketahanan dan keindahan jembatan yang menjadi kebanggaan masyarakat Siak ini.

Bagi masyarakat Siak pada umumnya, Jembatan SSH sendiri dijadikan sebagai tempat wisata, terutama di sore dan malam hari.

Setiap malam banyak orang berjualan dan memarkir mobil di atas jembatan yang dibangun dengan 'budget sharing' antara APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau 70 persen dan APBD Pemkab Siak 30 persen terssebut.

Jembatan yang dibangun dengan total biaya Rp191.049.691.666 ini, diselesaikan selama 2.189 hari.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »