Pertumbuhan Kendaraan Capai 1.117 Per Hari atau 9 Persen Per Tahun.

12:34
JAKARTA - Pergerakan Restorasi Jakarta (Praja) menilai salah satu sumber kemacetan yang terjadi di Jakarta karena warga Jakarta, khususnya golongan atas atau kaum kaya membeli kendaraan hanya untuk gengsi .
"Sekarang banyak orang, khususnya 'kaum kaya' membeli dan menambah kendaraan pribadi hanya untuk keegoisan dan gengsi saja sehingga membuat penumpukan kendaraan yang mengakibatkan kemacetan di Jakarta." ujar Ketua Umum Praja, Armyn Gultom di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (14/1/2012).

Menurut Armyn, hal tersebut tidaklah mengherankan, mengingat Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi tempat kaum kaya sesuka hati menambah kendaraan.

Akibatnya, Armyn menambahkan, kondisi ini menjadi pengaruh bagi warga sekitar (Bodetabek) yang setiap hari bekerja di Jakarta juga untuk ego dengan memilih menggunakan sepeda motor karena dianggap lebih efisien.

"Akibatnya, kemacetan terjadi dan menjadi penghambat produktifitas di Jakarta," kata Armyn.
Sesuai data yang diperoleh, tahun lalu jumlah total kendaraan di wilayah Jadetabeka mencapai 13.347.802 unit. jumlah kendaraan tersebut terdiri atas mobil penumpang sebanyak 2.541.351 unit atau 19 persen, mobil buatan beban mencapai 581.290 unit atau 4,4 persen, bus 363.710 unit atau 2,7 persen dan sepeda motor berjumlah 9.861.451 unit atau 73, 9 persen.

Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 1.117 per hari atau 9 persen per tahun.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »