Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tarjuki, mengatakan pencurian penutup gorong-gorong ini diduga dilakukan oleh kelompok pencuri profesional.
Pasalnya, kata dia, tak mudah mengangkut infrastruktur sarana pengendali genangan air yang terbuat dari baja yang beratnya puluhan kilogram ini. Tarjuki menduga, aksi pencurian ini tidak dilakukan manual namun menggunakan mobil derek.
"Penutup itu sudah dicor jadi tidak mungkin mengambilnya hanya dengan tangan atau linggis. Tindakan pencuri ini jelas merugikan negara," ujar Tarjuki di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2012.
Dia mengatakan aksi pencurian ini sangat meresahkan dan mengancam kenyamanan penguna jalan. Sebab, gorong-gorong yang terbuka dapat membahayakan pengendara.
Pencurian penutup gorong-gorong ini terjadi hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan jumlah bervariasi. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, penutup
gorong-gorong yang hilang yakni empat buah di depan Polda Metro Jaya, dua di depan Kampus Atmajaya, satu di depan gedung MPR/DPR, satu di kawasan Jalan Gatot subroto dan 12 buah lainnya hilang di Jalan Latumaten kelurahan Angke, Jakarta Utara.
Sementara di Jalan Rasuna Said, Gatot Subroto depan Kementerian Perindustrian, Gatot Subroto depan RS Medistra, Jalan Ahmad Yani samping gerbang tol Rawamangun, serta Jalan Kramat Bunder, masing-masing hilang satu buah.
Adapun penutup gorong-gorong atau yang disebut dengan grill berukuran 80 X 80 sentimeter dan memiliki berat sekitar 200 kilogram.
"Vakong (penutup gorong-gorong) hilang hampir merata di setiap lokasi pembangunan gorong gorong yang ada di DKI Jakarta," ujarnya.
Tarjuki menuturkan pihaknya telah melaporkan pencurian vakong ini kepada kepolisian. Dia juga telah membentuk tim patroli untuk melakukan pengawasan terhadap fasilitas negara tersebut.
Antisipasi lainnya, lanjut dia, yakni dengan mengelas grill ke badan jalan, sehingga menyulitkan kembali terulangnya aksi pencurian tersebut.
Share this
