Infrastruktur Kawasan Dago Pojok Diperbaiki

12:42
BANDUNG– Sudah satu tahun Dago Pojok diresmikan menjadi kampung kreatif, untuk kedua kalinya di kawasan tersebut diselenggarakan festival kaulinan barudak.Namun, untuk menuju ke lokasi perhelatan tersebut para pengunjung harus menempuh jalan kecil dan rusak dengan lubang di sana-sini.

Di pusat lokasi Bandung CreACtive Road to Kampung Kreatif 2012 masih terpantau sampah berserakan disertai bau menyengat dari sungai. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Priana Wirasaputra mendukung hanya sebatas pembinaan dan fasilitasi perizinan. “Sepengetahuan saya untuk pengembangan kampung kreatif hanya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).”

“Sementara pemkot akan membina dan memfasilitasi promosi menjadi kawasan kampung wisata,” ujar Priana, kemarin. Selama ini pihaknya telah mengevaluasi keberadaan kampung kreatif sebagai objek wisata.“Hanya saja yang namanya objek wisata harus bisa mendatangkan wisatawan, setelah kami evaluasi harus ada daya tarik lain,” katanya. Pemkot berencana mengembangkan industri musik dan batik lokal di kawasan kampung kreatif.

Menurut dia, fasilitas yang diberikan kepada warga Dago Pojok berbentuk pembinaan atau konsultasi. Dengan pembiayaan penuh dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kampung Wisata dari Kemenparekraf, pihaknya optimistis dapat menata dan memperbaiki infrastruktur Jalan Dago Pojok. Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mendukung acara seni dan budaya di kawasan Dago Pojok dengan memperbaiki infrastruktur.

“Tahun ini sudah dianggarkan sama dengan jalan-jalan lainnya oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan,” ucapnya. Terkait penyelenggaraan Road to Kampung Kreatif 2012, dia mengaku bangga dengan lembaga pendidikan dan komunitas yang berbakti pada kreativitas dan pelestarian tradisional. “Sebenarnya kan di Bandung ada Federasi Olahraga dan Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) yang membawahi juga olahraga kaulinan barudak yang tradisional dan kreasi masyarakat,”ujar Ayi.

Sementara itu, penggagas kawasan Dago Pojok sebagai kampung kreatif, Rahmat Jabaril, merencanakan sebuah industri wayang golek dan batik yang imajinatif dan fraktal di kampung tersebut.“Dengan semangat inovatif, mandiri, dan kreatif, kami ingin warga mendapat keuntungan secara ekonomi,”katanya.

Sumber : Sindo

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »