POLEWALI – Polres Polewali Mandar (Polman) menyiapkan 200 personel untuk
melak-sanaan operasi ketupat, yakni menjelang dan sesudah hari Raya
Idul Fitri 1433 H .
Dalam pengamanan tersebut, ada lima pos operasi ketupat yang akan dibentuk. Di antaranya, Terminal Binuang, Pekkabata (Polewali), Wonomulyo, Campalagian dan Tinambung. Kapolres Polewali Mandar AKBP Johan mengatakan,pospos yang dibentuk tersebut merupakan pos pengamanan sekaligus pelayanan mesyarakat, khususnya bagi yang menjalankan mudik lebaran.
“Intinya, pelaksanaan operasi ini untuk pelayanan masyarakat dalam mengedepankan pencegahan kemungkinan terjadinya tindak kriminal,”tutur Johan. Operasi tersebut akan mulai dilaksanakan menjelang H-7 hingga H+7 Idul Fitri. Rencananya, pada 10 Agustus mendatang, pihaknya akan melakukan gelar pasukan untuk memantapkan pelaksanaan operasi tersebut.
Sementara itu, selama dua pekan Ramadan,jajaran Polres Polman mengamankan 50 kendaraan bermotor (ranmor).Ranmor tersebut merupakan milik pemuda yang terlibat dalam aksi balapan liar sejak Ramadan. “Sekitar 20 di antara 50 ranmor tersebut telah ditahan akibat tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan seperti SIM maupun STNK,”kata Johan.
Dalam pengamanan tersebut, ada lima pos operasi ketupat yang akan dibentuk. Di antaranya, Terminal Binuang, Pekkabata (Polewali), Wonomulyo, Campalagian dan Tinambung. Kapolres Polewali Mandar AKBP Johan mengatakan,pospos yang dibentuk tersebut merupakan pos pengamanan sekaligus pelayanan mesyarakat, khususnya bagi yang menjalankan mudik lebaran.
“Intinya, pelaksanaan operasi ini untuk pelayanan masyarakat dalam mengedepankan pencegahan kemungkinan terjadinya tindak kriminal,”tutur Johan. Operasi tersebut akan mulai dilaksanakan menjelang H-7 hingga H+7 Idul Fitri. Rencananya, pada 10 Agustus mendatang, pihaknya akan melakukan gelar pasukan untuk memantapkan pelaksanaan operasi tersebut.
Sementara itu, selama dua pekan Ramadan,jajaran Polres Polman mengamankan 50 kendaraan bermotor (ranmor).Ranmor tersebut merupakan milik pemuda yang terlibat dalam aksi balapan liar sejak Ramadan. “Sekitar 20 di antara 50 ranmor tersebut telah ditahan akibat tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan seperti SIM maupun STNK,”kata Johan.