MENGANTISIPASI melonjaknya penumpang menjelang lebaran, Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulsel menyiapkan 15.642 armada
baik darat, laut, maupun udara untuk mengangkut pemudik.
Total kursi yang disiapkan mencapai 161.007 seat. “Armada yang kita siapkan ini untuk mengantisipasi adanya penumpang yang tidak terangkut jelang mudik dan balik lebaran,” jelas Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sulsel Ruslan Boro usai melakukan rapat kerja dengan DPRD Sulsel kemarin.
Menurutnya, jika armada tersebut tidak mencukupi, pihaknya telah menyiapkan armada cadangan dari pemerintah dan TNI/- Polri. Selain itu, selama musim mudik dan balik lebaran, perusahaan otobus (PO) diperbolehkan mengangkut dan menurunkan penumpang di poll .
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di terminal khususnya Terminal Regional Daya yang melayani penumpang hingga Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, bahkan Sulawesi Utara. “Pada H-7 dan +7 lebaran, PO diberikan kebebasan melakukan aktivitas bongkar muat penumpang di poll,” katanya.
Kebijakan itu dikeluarkan untuk memperlancar jalannya mudik dan memudahkan penumpang. Hanya saja, setelah prosesi mudik usai maka PO sudah diharamkan menaikkan penumpang dan menurunkan penumpang di poll-nya.
Sementara, Gabungan Pekerja Terminal, Syuaib mengatakan, menaikkan dan menurunkan penumpang antara kota di luar terminal tidak dibenarkan. Makanya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Dishub melanggar UU. “Ada aturan main, harusnya itu yang kita jadikan landasan,” ujarnya.
Total kursi yang disiapkan mencapai 161.007 seat. “Armada yang kita siapkan ini untuk mengantisipasi adanya penumpang yang tidak terangkut jelang mudik dan balik lebaran,” jelas Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sulsel Ruslan Boro usai melakukan rapat kerja dengan DPRD Sulsel kemarin.
Menurutnya, jika armada tersebut tidak mencukupi, pihaknya telah menyiapkan armada cadangan dari pemerintah dan TNI/- Polri. Selain itu, selama musim mudik dan balik lebaran, perusahaan otobus (PO) diperbolehkan mengangkut dan menurunkan penumpang di poll .
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di terminal khususnya Terminal Regional Daya yang melayani penumpang hingga Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, bahkan Sulawesi Utara. “Pada H-7 dan +7 lebaran, PO diberikan kebebasan melakukan aktivitas bongkar muat penumpang di poll,” katanya.
Kebijakan itu dikeluarkan untuk memperlancar jalannya mudik dan memudahkan penumpang. Hanya saja, setelah prosesi mudik usai maka PO sudah diharamkan menaikkan penumpang dan menurunkan penumpang di poll-nya.
Sementara, Gabungan Pekerja Terminal, Syuaib mengatakan, menaikkan dan menurunkan penumpang antara kota di luar terminal tidak dibenarkan. Makanya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Dishub melanggar UU. “Ada aturan main, harusnya itu yang kita jadikan landasan,” ujarnya.