Puncak curah hujan di ibu kota diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari tahun depan, karena hingga November mendatang masih dalam keadaan masa transisi. Namun, masyarakat diimbau tetap waspada saat masa transisi ini, sebab diperkirakan akan terjadi angin puting beliung.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Tuwamin Mulyono mengakui, saat ini masih dalam masa transisi. Sementara untuk puncak hujan diperkirakan terjadi pada Januari mendatang. "Saat ini masa transisi dan banyak angin kencang. Yang perlu di antisipasi adalah angin kencang, sementara puncak hujan lebat Januari," kata Tuwamin, usai melakukan rapat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, di Balaikota, Selasa (30/10).
Dikatakan Tuwamin, sebelum memasuki puncak hujan perlu diwaspadai juga adanya hujan lebat yang terjadi secara sporadis. Namun tidak terjadi setiap hari. "Masa saat ini bisa terjadi hujan lebat secara sporadis," ujarnya.
Sementara saat puncak musim hujan, setiap harinya akan terjadi hujan lebat dan merata. Hingga November mendatang curah hujan di Jakarta masih akan terus meningkat. Sedangkan saat puncak musim hujan mendatang, curah hujan mencapai 300-500 milimeter per bulan. "Untuk masa transisi curah hujan masih di bawah angka itu," ujarnya.
Ia memperkirakan, mulai Februari dan Maret curah hujan akan kembali turun. Dengan adanya perkiraan tersebut BMKG mengimbau Pemprov DKI Jakarta untuk siap siaga menghadapi banjir yang akan melanda Jakarta. "Pemprov DKI Jakarta harus siap untuk menghadapi musim hujan ini," tandasnya.