JAKARTA – Tanah merah bekas galian berceceran di Jalan Raya
Casablanca, Jakarta Selatan. Selain membahayakan pengendara karena
licin saat hujan, debu juga membuat mata perih.
ceceran tanah itu berserak sebelum
terowongan Casablanca atau di depan kantor Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta.
Jejak ceceran tanah tersebut berasal dari proyek di antara Taman
Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II dan kantor BPLHD DKI Jakarta. Di
area proyek seluas 1 hektar itu terlihat galian tanah dan dua beko yang
sedang tak beroperasi.
Di sekitarnya, tampak pula belasan truk pengangkut tanah dan sejumlah
mobil rongsokan. Satu mobil polisi juga ada di tempat itu. Namun, tak
ada satu pun penjaga yang bersedia menjelaskan pemilik lahan maupun
peruntukan penggalian tanah tersebut.
Priyadi, warga, mengatakan ceceran tanah merah sudah sepekan terakhir
terjadi. Hampir setiap hari truk pengangkut tanah masuk keluar proyek.
“Saya nggak tahu untuk apa. Tapi pengangkutan tanah biasanya malam
hari,” kata dia. “Saya berharap mereka bertanggung jawab, saat siang
panas, debunya bertebangan mem,buat mata perih dan bikin batuk.”
Dian, 33, pengendara sepeda motor, mengaku setiap melintas di jalan
itu harus ekstra hati-hati. Ia berharap, petugas cepat bertindak.
“Jangan sampai ada korban jatuh baru bertindak,” ujarnya.
PERINGATAN LISAN
Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Selatan, Yayat Hidayat, mengatakan
pekerja pengangkut tanah mesti bertanggung jawab membersihkannya.
Terkait penindakan, ia akan berkoordinasi dengan Satpol PP.
“Kalau memang ada proyek pembangunan, kontraktor tidak boleh lepas tangan begitu saja,” ujarnya.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Sulistiarto, mengaku telah
mengetahui banyaknya tanah yang tercecer di jalan itu. Dia juga mengaku
sudah menegur pekerja pengangkut tanah.
“Sudah beri peringatan lisan Jumat (15/2) sore. Kami juga sudah minta
segera dibersihkan,” katanya tanpa menjelaskan rencana peruntukkan
proyek pembangunan itu.