Peristiwa tersebut bermula ketika korban mendapat tugas membawa siswa SD untuk study tour ke Palembang dengan menggunakan bus milik PT TEL. Ketika berada di Jalan Raya Lembak, tiba-tiba bus dihadang oleh sebuah motor yang dikendarai oleh Aminulah (30), warga Gelumbang, Muaraenim.
Setelah bus berhenti, pelaku nekat naik bus dan mengancam dengan pisau kepada sopir sembari mengatakan akan menghabisi nyawa sopir tersebut. Akibatnya, puluhan murid SD yang berada dalam bus tersebut sontak histeris ketakutan dan syok. Puas mengancam sopir, pelaku langsung turun dan pergi.
Kapolres Muaraenim melalui Kapolsek Lembak AKP Syaefullah, membenarkan ada bus PT TEL yang memuat sekitar 30 murid SD yang akan study tour ke Palembang dihadang seseorang. Orang itu mengancam akan membunuh sopir dengan sebilah pisau.
Karena ketakutan, sopir tersebut hanya terdiam dan tak berani untuk melawan, bahkan puluhan penumpang siswa SD, histeris ketakutan dan berteriak minta tolong sambil menangis.
Lalu pelaku turun dan meninggalkan lokasi kejadian. Tak hilang akal, sopir bus mengikutinya dari belakang kendaraan pelaku. Sampai di depan kantor Polsek Lembak, sopir langsung meminta pertolongan kepada petugas. Dari keterangan korban, lalu petugas langsung melakukan pengejaran, tak jauh dari Polsek, pelaku dapat diamankan petugas.
Saat digeledah, petugas berhasil mengamankan sebilah pisau. Selanjutnya, pelaku langsung diamankan di Polsek Lembak. “Pelaku kita jerat dengan dengan sangkaan pengancaman dan undang-undang darurat,” tegas AKP Syaefullah.
Dari keterangan pelaku Aminullah dihadapan petugas menyatakan, ia nekat berbuat demikian karena sopir bus tersebut menyerempetnya hingga nyaris terjatuh dari kendaraan sepeda motornya. Lalu dia mengejar bus tersebut agar sopir tersebut jera dan mengakui kesalahannya.
Ternyata, pengakuan pelaku Aminulah dibantah oleh sopir tersebut, Jon Fadila kalau dia membawa bus sesuai dengan aturan dan tidak kebut-kebutan apalagi akan menyerempet pelaku yang mengendarai sepeda motor tersebut.