
Cibubur - Kemacetan yang sulit
dihindari di Bandung dan Bogor, Jawa Barat, ketika memasuki hari libur
dan akhir pekan, membuat Pemerintah Kota Bandung dan Bogor sempat
mewacanakan pembatasan bagi kendaraan berpelat B masuk wilayah dua kota
tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Irjen Condro Kirono mengapresiasi wacana yang dilakukan kedua pemkot tersebut, untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Bandung serta Bogor, terutama pada hari libur dan akhir pekan.
"Memang ada wacana dari Wali Kota Bogor dan Bandung pembatasan kendaraan yang masuk, spiritnya bagus untuk menata supaya tidak macet," kata Condro disela-sela Hut ke-59 Lalu Lintas Bhayangkara di Bumi Perkemahan Cibubur, Bogor, Minggu (21/9/2014).
Namun, wacana ini dinilai harus dilakukan pencermatan serta kajian terlebih dahulu. Bahkan, Condro mengaku siap menjadi mediator dalam menyelesaikan kemacetan ini kepada pihak terkait yakni Pemkot Bogor, Pemkot Bandung, serta Pemda DKI Jakarta.
Apalagi Condro menilai penumpang kendaraan pelat B juga berperan aktif dalam mendorong peningkatan perekonomian yang ada di Bogor dan Bandung. Ia lebih memilih agar Pemkot Bandung dan Bogor untuk lebih fokus pada penataan ruang publik, untuk dapat mengurai kemacetan.
Menurutnya, penataan ruang publik bisa dimulai dengan pemangkasan bangunan-bangunan gerai yang ada di Bandung, serta pemangkasan angkutan umum yang memadati Kota Bogor.
"Untuk penataan ruangnya di Bandung, di sana banyak memakan tata ruang seperti banyaknya outlet. Kalau di Bogor angkutan kotanya mungkin bisa dilikuidasi pemerintah Bogor," kata dia, "kita akan memediasi saja. Kita siap," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Irjen Condro Kirono mengapresiasi wacana yang dilakukan kedua pemkot tersebut, untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Bandung serta Bogor, terutama pada hari libur dan akhir pekan.
"Memang ada wacana dari Wali Kota Bogor dan Bandung pembatasan kendaraan yang masuk, spiritnya bagus untuk menata supaya tidak macet," kata Condro disela-sela Hut ke-59 Lalu Lintas Bhayangkara di Bumi Perkemahan Cibubur, Bogor, Minggu (21/9/2014).
Namun, wacana ini dinilai harus dilakukan pencermatan serta kajian terlebih dahulu. Bahkan, Condro mengaku siap menjadi mediator dalam menyelesaikan kemacetan ini kepada pihak terkait yakni Pemkot Bogor, Pemkot Bandung, serta Pemda DKI Jakarta.
Apalagi Condro menilai penumpang kendaraan pelat B juga berperan aktif dalam mendorong peningkatan perekonomian yang ada di Bogor dan Bandung. Ia lebih memilih agar Pemkot Bandung dan Bogor untuk lebih fokus pada penataan ruang publik, untuk dapat mengurai kemacetan.
Menurutnya, penataan ruang publik bisa dimulai dengan pemangkasan bangunan-bangunan gerai yang ada di Bandung, serta pemangkasan angkutan umum yang memadati Kota Bogor.
"Untuk penataan ruangnya di Bandung, di sana banyak memakan tata ruang seperti banyaknya outlet. Kalau di Bogor angkutan kotanya mungkin bisa dilikuidasi pemerintah Bogor," kata dia, "kita akan memediasi saja. Kita siap," imbuhnya.