Lalin Tersendat Akibat Puluhan Truk Angkut Tanah Proyek MRT

08:04


NTMC - Puluhan unit truk yang mengangkut material tanah galian proyek MRT akan berlalu-lalang setiap hari di titik Stasiun HI. Untuk menghindari kemacetan di sekitar HI, para pengendara diimbau untuk menghindari sekitar HI pada jam-jam angkut truk yang sudah ditetapkan.

Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ipung Purnomo memastikan, operasional truk yang akan mengangkut material tanah ini tidak akan mengganggu arus lalulintas karena tidak dilakukan pada jam-jam sibuk.

"Mereka akan mengangkut material tanah dari HI ke TPU Semper, Jakarta Utara dan itu pun arusnya yang mengarah ke utara, sehingga berlawanan dengan arus pada jam-jam sibuk. Sedangkan arus lalin pada jam-jam tersebut mulai padat dari utara ke selatan," kata Ipung, Minggu (11/10/2015).

Pada hari biasa, truk beroperasi pada pagi hari mulai pukul 10.00 WIB-15.00 WIB dan khusus pada saat car free day, dimulai pukul 11.00 WIB-15.00 WIB.

Sedangkan pada malam hari, truk-truk tersebut beroperasi mulai pukul 22.00-05.00 WIB. 

"Jadi ini otomatis tdk terlalu mengganggu. Tapi kita juga situasional, kalau terjadi kepadatan yang begitu signifikan, otomatis kita juga minta tunda dulu agar tidak ada operasional, seperti pada saat ada demo, kemudian kalau ada kendaraan RI 1 dan RI 2 melintas ini juga otomatis akan kita berhentikan," jelasnya.

Pihak kepolisian juga mengimbau agar truk yang mengangkut material tanah itu tidak meninggalkan sisa-sisa tanah di jalan.

"Bahwa truk yang tadi setelah angkut tanah dia keluar di jalan raya, di proyek-proyek itu kan ada semacam bak, jadi ini dibersihkan dulu di situ roda-rodanya termasuk sela-sela antara roda. Kalau dia mau jalan harus bersih dulu itu, kemudian kalau sampai tercecer itu tanggung jawab pihak MRT agar segera dibersihkan, yang penting jalan itu tidak ada ceceran tanah," jelas Ipung.

Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhammad Nasir menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dishub DKI terkait pekerjaan pengangkutan material tanah hasil galian ini.

"Kami telah berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dishub DKI, kami bisa tetap melakukan pembuangan tanah pada pagi hari sampai jelang sore di titik Stasiun HI," terang Nasir.

Stasiun HI merupakan stasiun yang dimensi ukurannya lebih besar dibanding dengan stasiun lain di Sudirman dan Thamrin. Sehingga, setiap harinya pekerjaan galian tersebut akan menghasilkan minimum volume galian mencapai 900 meter kubik.

"Dari 900 meter kubik itu bisa kami eksekusi pada malam hari sekitar 500 meter kubik. Sisanya sekitar 450 meter kubik itu kalau tidak dikoordinasikan dengan Dishub dan Ditlantas, tanah itu tidak bisa kami buang. Sehingga kami koordinasikan dengan Dishub dan Ditlantas, agar proyek bisa jalan dan masyarakat tidak terlalu terganggu," tuturnya.

Dikatakan, material tanah hasil galian itu nantinya akan dikumpulkan di titik Stasiun HI kemudian dibuang ke TPU Semper, Jakarta Utara dengan diangkut oleh truk. Untuk mengangkut 900 meter kubik tanah itu, diperlukan sekitar 25 unit truk.

"Pada malam hari truk angkut 500 meter kubik itu menggunakan 15 truk untuk malam hari, siang hari sekitar 10 truk," ungkapnya.

Pihak MRT juga telah menyepakati arahan dari pihak Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menghentikan pengangkutan truk sementara ada demo di lokasi sekitar dan jika rombongan VVIP melintas. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »