Akibat Terputusnya Jembatan, Kemacetan Menjadi Pemandangan Lumrah

10:42

SAMARINDA - Akibat ambruknya jembatan kebanggaan masyarakat Kutai, jalur lalu lintas atau akses yang menghubungkan dua kota Tenggarong-Tenggarong Seberang dan Samarinda, terputus. Situasi kemacetan menjadi pemandangan lumrah karena biasanya masyarakat yang menuju dua kota ini cukup menempuh 15-20 menit untuk menuju Samarinda atau Tenggarong.

Dari Samarinda menuju Tenggarong biasanya melalui Jalan Suryanata (ringroad) atau kawasan air hitam yang kondisi jalan berkelok, dan naik-tutun dengan dua lajur. Kemudian dilanjutkan melintasi “Tol” hotmik dua jalur yang cukup baik kondisi jalanya ditempuh 15-20 menit langsung bertemu jembatan Tenggarong.

Namun sekarang harus mememutar dengan menyeberangi Jembatan Mahakam Samarinda, melalui Loa Janan-Loa Kulu menyusuri pinggir sungai hingga kota Tenggarong. Jika normal cukup satu jam dari Samarinda menuju Tenggarong menyusuri pinggir Sungai Mahakam melalui Loa Kulu.

“Saya terjebak antrean hampir dua menit lewat Loa Janan, jalan lama menyusuri sungai. Biasanya dari kota Samarinda hanya 15-30 menit ke Kota Tenggarong,” ucap anggota DPRD Kukar Mus Mulyadi, Minggu (27/11/2011).

Jika dari Balikpapan menuju Tenggarong, tanpa harus menyeberangi jembatan Mahakam Samarinda, dari Balikpapan menyusuri Jalan Soekarno-Hatta hingga Loa Janan lalu memasuki kawasan Loa Kulu (pinggir sungai) langsung menuju Kota Tenggarong.

Jembatan Tenggarong ini selain jadi kebanggan warga Kutai, juga menjadi urat nadi bagi masyarakat. “ Itu jembatan utama kita kalau mau ke Samarinda karena lebih dekat jalanya,” tambahnya.

Jalan Loa Kulu-Tenggarong ini hanya satu ruas jalan sempit yang kondisi tidak terlalu bagus karena sudah sangat jarang dilalui. Jalan ini berada disisi sungai Mahakam hingga kota Tenggarong. Jika normal dibutuhkan waktu 1 jam dari Samarinda melintas tepi sungai namun jika melintasi kawasan jalan Suryanata hanya ditempuh maksimal 15-30 menit.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »