Seperti disampaikan Senior Manajer Security Daops I PT Kereta Api Indonesia, Ahmad Sujadi, Rabu 7 Desember 2011, korban luka yakni Amir Kuat Santoso, Nurohim, Nina Wulansari, 36, Hendrik Januar, 10, Sumiati dan Mastur. Mereka dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Sujadi menjelaskan kejadian itu bermula saat KRL ekonomi tujuan Bogor memasuki Stasiun Tanjung Barat. Pada saat pengereman tiba-tiba terjadi percikan bungan api listrik pada pantograf. Penumpang yang berada di dalam gerbong panik berhamburan keluar.
Akibatnya, penumpang terjatuh dan terinjak-injak tiga di antaranya mengalami luka di bagian kaki, satu orang mengalami patah kaki kanan dan satu orang lagi mengalami patah tangan kanan.
Korban dirawat di RSUD Pasar Rebo lima orang, satu orang dirawat di RS. Zahira.
Menurutnya korban paling parah adalah penumpang yang naik di atap. "Mereka panik karena melihat percikan api dan langsung lompat," kata Sujadi.
Dia menjelaskan percikan api disebabkan karena kawat troli bagian atas kereta terputus.