KEDIRI – Kecelakaan maut terjadi di Simpang Empat Semampir,
Kediri, Jawa Timur, dini hari kemarin. Lima penumpang mobil Toyota
Innova BK 1192 KI tewas seketika di lokasi kejadian.
Para korban tewas setelah mobil yang mereka tumpangi tergencet truk
kontainer L 8767 UR.Awalnya kontainer yang dikemudikan Imam
Supii,40,melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Kertosono-Nganjuk
menuju Kota Kediri. Sementara dari arah Pabrik Gudang Garam atau
tembusan dari Kabupaten Kediri mobil Innova berwarna perak yang
dikemudikan Khairul Fadhli,29,warga Krueng Bate,Kecamatan Kluet Utara,
Aceh Selatan, dengan kecepatan sedang.
Tabrakan antara kontainer dan Innova tidak bisa dihindari karena
jarak yang terlalu dekat. Kontainer terguling ke arah kanan. Akibatnya,
truk menghantam mobil Isuzu Panther merah AD 8437 JB yang dikemudikan
Sujarwo, 39,warga Wonorejo, Kencong, Jember. Kemudian mobil Innova
tergencet ban belakang kontainer yang terguling.Lima dari enam penumpang
Innova meninggal seketika.
Masing-masing korban Khoirul Fadli, 28, sopir; Andi,45, sopir
cadangan; Yulia Sari, 38; dan kedua anak Yulia, Bella Tamia Graci
Ketaren ,17, dan Tasya Amalia Taron, 12, warga Jakarta. Suami Yulia,
Jenda Ingan Mahuli Ketaren, selamat. Dalam kecelakaan ini Polres Kediri
Kota menemukan 56 pil Diazepam dalam saku salah satu korban meninggal,
yaitu Andi selaku sopir cadangan. Diazepam atau valium adalah salah satu
turunan narkoba. Fungsi obat ini sebagai obat anticemas yang
menyebabkan ketergantungan.
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengaku telah mengirim
sampel darah masing- masing korban, termasuk korban meninggal. Dia
berjanji akan segera memastikan penyebab kecelakaan tersebut. “Masih
kami kumpulkan bukti-bukti. Dua hari lagi hasil lab dari Polda (Jawa
Timur) sudah turun,”katanya.
Dua Tewas Ditabrak Truk
DiTulungagung,sebuah bus pariwisata, Gunung Harta, jurusan
Tulungagung-Bali, DK 9144 GH, menabrak sembilan lapak pedagang kaki lima
di Jalan Raya II Ngunut, Kabupaten Tulungagung, dan menewaskan dua
korban.Korban lainnya, delapan orang mengalami luka-luka. Korban tewas
maupun lukaluka seluruhnya adalah pedagang serta warga yang sedang
berkunjung ke warung yang menjual aneka makanan dan minuman.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tulungagung AKP Satria Pramana
mengatakan, jumlah korban meninggal ada dua orang, korban luka
diperkirakan delapan orang. “Korban yang meninggal diketahui pasangan
suami istri,”katanya. Sejumlah saksi menuturkan, bus Gunung Harta
meluncur dalam keadaan tanpa penumpang, dari arah timur (Blitar) menuju
barat (arah Kota Tulungagung), dengan kecepatan tinggi.
Namun saat bus mulai mendekati Pasar Ngunut,kendaraan terlihat oleng
sebelum akhirnya menabrak deretan warung makan yang ada di sisi utara
Jalan Raya II Ngunut. Tragedi itu membuat puluhan warga di sekitar
lokasi kejadian menjerit histeris karena beberapa warung makan
porak-poranda dilindas bus. Sebuah mobil pikup milik salah seorang
pedagang yang diparkir di sekitar warung nyaris tidak berbentuk.
Beberapa korban yang ikut tertabrak ada yang terlempar atau
tergencet reruntuhan tiang tenda, sementara sebagian lagi terlindas di
bawah kolong bus sehingga butuh waktu cukup lama untuk melakukan
evakuasi. “Korban terakhir kami evakuasi pukul 01.00 WIB, sudah dalam
kondisi meninggal,” ungkap Kepala Unit kecelakaan Polres Tulungagung
Iptu Heru Sudjio.
Polisi yang datang ke lokasi kecelakaan segera menguasai keadaan dan
mengamankan sopir bus, Subhan Zaenal Efendi, 49, berikut keneknya, Agus
Muliaqiman ke Mapolres Tulungagung.“Penyebab kecelakaan diduga karena
sopir mengantuk,”paparnya.