18 Jalur Mudik Jatim Rawan Bencana-Data Kecelakaan Selalu Meningkat

12:50
 
SURABAYA– Para pemudik yang pulang kampung ke Jawa Timur (Jatim) pada Idul Fitri 1433 Hijriah sebaiknya berhati-hati. Berdasarkan data Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub-LLAJ), sedikitnya 18 jalur mudik rawan bencana dan kecelakaan.

Kepala Dishub dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi menuturkan, kewaspadaan para pemudik harus dijaga untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan.Saat ini,pihaknya menempatkan alat berat di sekitar daerah rawan bencana, serta berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui cuaca terkini. ”Ada ancaman seperti jalan rusak, kabut, banjir dan tanah longsor. Semuanya harus bisa diwaspadai para pemudik,” ujar Wahid,kemarin. Salah satu jalan yang perlu diwaspadai seperti jalur utama Surabaya-Mojokerto-Madiun- Ngawi-Mantingan yang diprediksi terjadi kabut di daerah Mojokerto.

Sementara kawasan yang rawan banjir diperkirakan terjadi di daerah Widang dan Tambak Boyo (jalur Surabaya- Lamongan-Tuban-Bulu) (lihat tabel). Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menuturkan, jalan protokol yang biasa dijadikan lajur para pemudik terus diperbaiki. Beberapa jalan yang biasanya bergelombang juga diratakan. ”Proses pengerjaannya masih berlangsung, ini tahap penyelesaian,” katanya. Salah satu jalan yang terus diperbaiki adalah sekitar Jalan Pahlawan, Jalan Tembaan, Jalan Pasar Besar dan beberapa ruas di jalan keluar Kota Surabaya.

”Nggak sampai Lebaran nanti semuanya sudah diselesaikan,”katanya. Berbeda dengan Dishub- LLAJ, Polda Jatim mewaspadai jalur pantai utara dan jalur tengah.Kedua jalur ini dinilai rawan kecelakaan,kemacetan, dan kriminalitas saat arus mudik Lebaran 2012.”Pantura rawan kriminalitas, tapi juga rawan kemacetan seperti di Duduksampean (Gresik), sehingga pantura juga rawan kecelakaan,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarul Zaman didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib,kemarin.

Dia menjelaskan, jalur pantura yang dimaksud meliputi Bojonegoro,Tuban,Lamongan, Gresik,Pasuruan ,Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi.” Jalur lain yang juga rawan kecelakaan, kemacetan, dan kriminalitas adalah jalur tengah seperti Madiun pada titik Wilangan-Caruban, Ngawi pada titik Mantingan, dan Nganjuk pada titik Nganjuk-Madiun dan Kertosono,”katanya. Selain itu, di Kediri pada titik Mengkreng, Jombang pada titik Mojoagung dan Peterongan, By Pass Mojokerto, hingga Surabaya.

Di Surabaya sendiri, jalur yang rawan macet ada di Jalan Ahmad Yani dan Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura). ”Selain pantura dan jalur tengah, jalur lain yang juga rawan macet adalah beberapa titik di jalur selatan yakni Malang pada titik Lawang dan Singosari, Blitar pada titik Wlingi, Tulungagung pada perbatasan Tulungagung-Kediri,Pacitan pada perbatasan Pacitan- Ponorogo, dan Trenggalek di perbatasan Trenggalek-Ponorogo,” katanya.

Menurut dia, Polda Jatim dan jajarannya juga mewaspadai jalur rawan bencana alam dan terorisme/sabotase. Rawan bencana alam adalah Tuban, Lamongan,Sidoarjo,Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Blitar, Nganjuk, Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan. ”Untuk wilayah rawan terorisme dan sabotase adalah Ngawi, Magetan, Lamongan,Tuban,Gresik,Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo,”katanya. Sementara itu, kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2011 tercatat 667 kecelakaan dengan 94 korban meninggal dunia, 130 korban luka berat,dan 507 korban luka ringan.

”Data itu meningkat dibandingkan dengan angka kecelakaan tahun 2010 yakni 459 kecelakaan dengan 93 korban meninggal dunia, 54 korban luka berat, dan 189 korban luka ringan. Jadi, angka kecelakaan meningkat 45,3%,” kata Kombes Pol Komarul Zaman. Namun, katanya, pelanggaran lalu lintas menurun yakni 8.911 tilang pada tahun 2011 dibandingkan dengan 11.659 tilang pada tahun 2010 atau ada penurunan hingga 23,5%.

”Kalau dihitung dari kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, maka sepeda motor mendominasi yakni 593 kasus, lalu mobil penumpang 85 kasus, mobil barang 69 kasus,bus 23 kasus, dan kendaraan lainlain 11 kasus,”katanya. Untuk melayani pemudik dalam membantu kelancaran arus mudik sejak H-9 hingga H+6 Lebaran 2012,Polda Jatim mengerahkan 13.982 personel polisi se-Jatim.

Selain 13.982 personel pengamanan Mudik Lebaran 2012, pihaknya juga menyiapkan 320 pos pengamanan (pospam), 39 masjid bintang,dan 46 pos pelayanan. ”Masjid Bintang merupakan program pelayanan yang berpusat di masjid di jalur arus mudik dan balik. Ini layanan yang bersinergi dengan masyarakat, seperti MUI,takmir masjid, kepala desa,remaja masjid, dan masyarakat sekitar masjid,” katanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »