Di Jakarta Jalan Daan Mogot Menjadi Yang Terawan Lakalantas

11:08
 

Jakarta - Sepanjang Jalan Daan Mogot merupakan daerah paling rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah Jakarta Barat. Itu disebabkan para pengendara yang melintas di jalan tersebut kerap tidak menaati peraturan lalu lintas.

Kepala Unit Lalu Lintas Kecelakaan Polisi Resor Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Rahmat Dalizzar mengatakan, tahun ini jumlah kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut bisa mencapai 14 kasus dalam sebulan. Wilayah lain paling banyak hanya 10 kasus, seperti di Cengkareng,

"Kalau daerah lain sehari bisa satu, tapi kalau sepanjang Jalan Daan Mogot bisa dua kali, bahkan korbannya sering tewas," kata Rahmat.

Ia mengatakan, sopir bus, truk kontainer, angkutan umum, dan sejumlah kendaraan lain di jalan tersebut sering mengemudi secara ugal-ugalan. Mereka kerap menerobos jalur busway, keluar masuk jalan raya seenaknya, atau tidak mau berputar arah di putaran arah yang sesuai rambu lalu lintas yang ada.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kata Rahmat, hampir setiap hari polisi memberikan tindakan tegas seperti melakukan penilangan dan razia. "Untuk jalan dan rambu, kami pastikan semua sudah jelas, tidak ada jalan yang rusak dan peraturan yang tidak jelas. Kami mengimbau agar para pengendara dapat lebih menaati peraturan yang ada agar kecelakaan dapat terhindarkan," ujarnya.

Hari ini tercatat ada empat kali kecelakaan lalu lintas di Jakarta Barat. Di Jembatan Lima, seorang korban tanpa identitas tewas saat menyeberang karena ditabrak mobil Toyota Yaris. Di Kapuk Kamal, seorang pengendara motor Yamaha Mio bernama Febri Fernando (18) tewas ditabrak truk kontainer. Sebuah mobil Honda Jazz terpental hingga 10 meter di perlintasan pintu kereta Duri Kosambi dekat stasiun Rawa Buaya. Mobil itu tersundul kereta api di bagian belakang mobil. Empat orang di dalam mobil mengalami luka-luka.

Kasus terakhir terjadi di jalur busway Jalan Daan Mogot arah Grogol. Dalam kecelakaan itu, sebuah metromini melindas pengendara motor Yamaha Mio putih E 6529 ZI, Meriandani (18) dan Ade Supriantin (19). Keduanya terjatuh akibat terkena jalan yang berlubang dan tewas setelah tertabrak metromini.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »