Polisi Satuan Lalu Lintas di Nunukan akan bertindak tegas
terhadap siapapun siswa SMP atau sederajat yang kedapatan mengendarai
sepeda motor. Dipastikan, siswa siswi SMP ini belum memiliki surat izin
mengemudi (SIM) C.
Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi melalui Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Haji Untung Mulyono mengatakan, tindakan tegas ini harus diambil pihaknya untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Pihaknya ingin menghindari terjadinya kecelakaan, karena tak bisa dipungkiri masih banyak siswa siswi SMP yang mengendarai sepeda motornya dengan ugal-ugalan di jalan raya. Tak hanya membahayakan nyawa pengendara, namun juga bisa mengancam pengguna jalan lainnya.
"Kami harapkan kepada anak-anak SMP terutama orang tuanya jangan memberikan motornya kepada anaknya, kalau masih sayang kepada anaknya. Walau bagaimanapun caranya, anak itu berangkat ke sekolah entah diantar atau menggunakan taksi carter.
Yang jelas kami tidak mengizinkan anak SMP menggunakan motor berangkat dan pulang sekolah. Kami menghimbau orang tuanya, supaya anaknya yang SMP diantar berangkat atau pulang skeolah atau dicarterkan. Walaupun itu sudah SMP, kelihatan sudah besar, kita tidak bolehkan. Kalau ketahuan kita tahan, kita tilang," ujarnya.
Untuk menyosialisasikan larangan mengendarai sepeda motor bagi anak-anak SMP, pihaknya gencar mendatangi sekolah-sekolah. Hal itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara Senin yang digelar di sekolah-sekolah.
"Kita menyosialisasikan agar para siswasiswi bisa tertib berlalu lintas, dengan cara aman ke sekolah. Agar tidak terjadinya gangguan maupun kecelakaan di jalan raya," ujarnya.
Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi melalui Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Haji Untung Mulyono mengatakan, tindakan tegas ini harus diambil pihaknya untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Pihaknya ingin menghindari terjadinya kecelakaan, karena tak bisa dipungkiri masih banyak siswa siswi SMP yang mengendarai sepeda motornya dengan ugal-ugalan di jalan raya. Tak hanya membahayakan nyawa pengendara, namun juga bisa mengancam pengguna jalan lainnya.
"Kami harapkan kepada anak-anak SMP terutama orang tuanya jangan memberikan motornya kepada anaknya, kalau masih sayang kepada anaknya. Walau bagaimanapun caranya, anak itu berangkat ke sekolah entah diantar atau menggunakan taksi carter.
Yang jelas kami tidak mengizinkan anak SMP menggunakan motor berangkat dan pulang sekolah. Kami menghimbau orang tuanya, supaya anaknya yang SMP diantar berangkat atau pulang skeolah atau dicarterkan. Walaupun itu sudah SMP, kelihatan sudah besar, kita tidak bolehkan. Kalau ketahuan kita tahan, kita tilang," ujarnya.
Untuk menyosialisasikan larangan mengendarai sepeda motor bagi anak-anak SMP, pihaknya gencar mendatangi sekolah-sekolah. Hal itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara Senin yang digelar di sekolah-sekolah.
"Kita menyosialisasikan agar para siswasiswi bisa tertib berlalu lintas, dengan cara aman ke sekolah. Agar tidak terjadinya gangguan maupun kecelakaan di jalan raya," ujarnya.