Majene - Angin kencang disertai gelombang tinggi menghantam sejumlah ruas jalan di jalur lintas barat Sulawesi, tepatnya di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (11/1/2013) pagi. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah tersendat.
Pengemudi ribuan kendaraan dari dua arah yang takut diterjang gelombang memilih berhenti dan menunggu gelombang ganas surut. Akibatnya, antrean panjang tak bisa dihindari. Meskipun demikian, sejumlah kendaraan lain tetap nekat menerobos terjangan gelombang dahsyat yang mencapai 10 meter.
Gelombang tinggi menerjang sejumlah perairan di wilayah Sulawesi Barat sejak sepekan terakhir. Di Kecamatan Pamboang, Majene, misalnya gelombang tinggi yang menerjang sejumlah ruas jalan di jalur lintas barat Sulawesi menyebabkan arus lalu lintas di jalur ini setiap hari terhambat, terutama saat dini hari dan menjelang malam.
Jalan yang rusak dan sempit memperparah kemacetan setiap hari di jalur ini. "Karena kondisi jalan sempit terpaksa diberlakukan buka tutup untuk menghindari kecelakaan dan penumpukan kendaraan di lokasi," ujar Juliasman, warga sekitar.
Para pengendara yang melintas di lokasi ini diminta untuk berhati-hati mengemudikan kendaraan. Selain karena jalan yang licin dan rusak, hal ini juga karena ruas jalan yang sempit berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Pengemudi ribuan kendaraan dari dua arah yang takut diterjang gelombang memilih berhenti dan menunggu gelombang ganas surut. Akibatnya, antrean panjang tak bisa dihindari. Meskipun demikian, sejumlah kendaraan lain tetap nekat menerobos terjangan gelombang dahsyat yang mencapai 10 meter.
Gelombang tinggi menerjang sejumlah perairan di wilayah Sulawesi Barat sejak sepekan terakhir. Di Kecamatan Pamboang, Majene, misalnya gelombang tinggi yang menerjang sejumlah ruas jalan di jalur lintas barat Sulawesi menyebabkan arus lalu lintas di jalur ini setiap hari terhambat, terutama saat dini hari dan menjelang malam.
Jalan yang rusak dan sempit memperparah kemacetan setiap hari di jalur ini. "Karena kondisi jalan sempit terpaksa diberlakukan buka tutup untuk menghindari kecelakaan dan penumpukan kendaraan di lokasi," ujar Juliasman, warga sekitar.
Para pengendara yang melintas di lokasi ini diminta untuk berhati-hati mengemudikan kendaraan. Selain karena jalan yang licin dan rusak, hal ini juga karena ruas jalan yang sempit berpotensi menimbulkan kecelakaan.