Atasi Kemacetan di Depan Sd Global, Condet

10:55
 lantas1


Situasi arus lalu lintas di wilayah Jakarta Timur, khususnya Condet sudah mendekati ambang batas kesemrawutan. Setelah dikaji, permasalahannya pun komplek, mulai dari infrastruktur jalan yang tidak ideal dengan volume kendaraan, metromini ngetem di semberang tempat, hingga parkir mobil pengantar anak-anak sekolah menjadi penyebab kemacetan.

Upaya demi upaya untuk mengatasi problematika ini pun terus digalang oleh Satlantas Jakarta Timur. Koordinasi dengan Dinas PU Jaktim pun terus dilakukan. Begitu juga dengan sosialisasi kepada sopir angkutan umum. Dan terkini adalah upaya penambahan personil di lingkungan sekolah tepatnya di SD Global Internasional.

Diutarakan Perwira Satlantas Jakarta Timur Ipda Jamilah, penambahan personil yang didominasi Polwan ini ditujukan untuk memperkuat pengaturan lalu lintas yang telah dilakukan oleh pihak Polsek maupun security sekolah.

”Setiap harinya, dan sudah berlangsung selama empat hari, 3 personil tambahan diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan lebih terarah kepada para pengantar anak sekolah di SD Global Internasional,” ujar Ipda Jamilah.

Kenapa terarah kepada para pengantar anak sekolah? Sebab, setelah dikaji lebih da­lam, ternyata salah satu permasalahan kemacetan di Condet ini dikarenakan para pengantar anak sekolah di SD Global membutuhkan durasi waktu yang cukup lama dalam menurunkan penumpangnya.

”Ketika mobil telah sampai di depan SD, mereka cukup lama dalam menurunkan anak-anak sekolah itu. Dan ternyata, setelah dikaji lebih dalam, ternyata anak-anak biasanya ketiduran pas dianter ke se­ko­lah. Sehingga harus dibangunkan terlebih dahulu,” terang Ipda jamilah.

”Makin membuat lama lagi, mereka ju­ga belum mengenakan sepatu. Sehingga harus memakai kaos kaki dulu trus sepatu dan tas, baru turun dari mobil,” tambahnya.

Menanggapi ma­salah ini, Satlantas Jakarta Timur pun menginstruksikan satu petugas Polisi untuk melakukan pendekatan dengan hati melalui pelayanan prima kepada pa­ra pengantar anak sekolah ini.
”Dari memberi himbauan, membukakan pintu mobil, menyapa dengan senyum, dan mengatur lalu lintas. Hal ini dilakukan agar anak-anak sudah siap dan segera turun ketika kendaraan sudah sampai depan sekolah,” ujar Ipda Jamilah.

”Kita jadi seperti sahabat untuk anak-anak sekolah. Dan dengan demikian, lama-lama anak-anak itu pasti malu kalo dibukakan pintunya oleh Polisi apalagi ketika kedapatan masih tidur dan belum siap-siap. Ini akan merubah kebia­saan untuk lebih disiplin sehi­ngga berdampak pada kelancaran lalu lintas,” tambahnya.

Upaya selanjutnya adalah de­­ngan menggelar rekayasa lalu lintas. Mobil yang keluar dari gerbang sekolah tidak bo­leh belok kanan menuju PGC. Mereka diharuskan untuk belok langsung ke kiri dan baru berputar balik setelah 500 m.

”Rekayasa ini untuk mengu­rangi kepadatan dari arah gedong. Selain itu juga mengurai kemacetan akibat antrian di Global yang mana jika dibiarkan antrian kendaraan bisa mencapai Rindam maupun lampu merah depan asrama Polantas,” terang Ipda Jamilah.

Di sisi lain, Kepala Sekolah Global Islamic School Eni Kusumawati, S.T mengapresiasi langkah Satlantas Jakarta Timur ini. “Tanpa kami minta, petugas sudah melakukan upaya dalam mengurai ke­macetan, karena di global ada 1035 Murid dan mereka dominan diantar oleh orang tua ma­upun sopir” ujar Eni saat ditemui di ruang kerjanya.

”Kami pun pernah kedatang­an seorang pengendara yang marah-marah ke sekolah karena kemacetan di depan gerbang. Oleh karena itu kami sa­ngat terbantu. Selanjutnya kami pun akan kembali mengintensifkan sosialisasi kepada anak-anak maupun orang tua murid untuk mempersingkat waktu ketika turun dari kendaraannya,” paparnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »