Kemacetan di
Kota Bekasi, ternyata tidak hanya terjadi di pusat kota dan jalan
protokol. Di daerah pinggiran seperti Jalan Raya Jatimakmur, Pondokgede,
pemandangan itu terlihat bukan hanya saat jam sibuk, tapi hampir
sepanjang waktu.
Sayangnya, kemacetan tersebut seperti tidak ada lagi solusinya. Bahkan, petugas kepolisian dari Satlantas Polres Metro Bekasi Kota seperti apatis menghadapi kemacetan di sana. Bertahun-tahun kemacetan itu tak bisa diurai.
Diduga antrean kendaraan itu terjadi lantaran adanya penyempitan jalan dari Jatimakmur menuju Pasar Pondokgede. Belum lagi maraknya pedagang yang menjajakan barang di bahu jalan, membuat jalanan kian semrawut. Angkot yang seenaknya ngetem juga melengkapi parahnya kemacetan di sana.
"Bukan kali ini saja macet, tapi sudah setiap hari. Apalagi kalau jam kerja," keluh Mulyono (35), salah satu warga sekitar.
Menurutnya, kemacetan yang kerap terjadi di jalanan ini disebabkan keberadaan pasar tumpah di Pasar Pondokgede. Plus, kondisi jalan yang menyempit. Banyak pedagang yang masih menghelat lapaknya menjelang siang di bahu jalan dan angkot yang berhenti sembarangan.
"Macet karena sempitnya jalan di Pasar Pondokgede bisa sepnjang 200 sampai 300 meter. Siang pun masih macet. Karena masih ada pedagang yang membuka lapaknya di bahu jalan,"jelasnya.
Seharusnya, sambung dia, ada petugas yang menertibkan mereka untuk masuk ke dalam pasar. "Sebab lainnya dari angkot yang terkadang berhenti sembarangan sambil mengetem, padahal ada petugas untuk mengatur lalu lintas. Tapi tidak ditindak tegas para supir angkot yang berhenti dan mengetem sembarangan," cetus pria yang mengaku tinggal di RT 02/07 Jatimakmur Pondokgede itu.
Sayangnya, kemacetan tersebut seperti tidak ada lagi solusinya. Bahkan, petugas kepolisian dari Satlantas Polres Metro Bekasi Kota seperti apatis menghadapi kemacetan di sana. Bertahun-tahun kemacetan itu tak bisa diurai.
Diduga antrean kendaraan itu terjadi lantaran adanya penyempitan jalan dari Jatimakmur menuju Pasar Pondokgede. Belum lagi maraknya pedagang yang menjajakan barang di bahu jalan, membuat jalanan kian semrawut. Angkot yang seenaknya ngetem juga melengkapi parahnya kemacetan di sana.
"Bukan kali ini saja macet, tapi sudah setiap hari. Apalagi kalau jam kerja," keluh Mulyono (35), salah satu warga sekitar.
Menurutnya, kemacetan yang kerap terjadi di jalanan ini disebabkan keberadaan pasar tumpah di Pasar Pondokgede. Plus, kondisi jalan yang menyempit. Banyak pedagang yang masih menghelat lapaknya menjelang siang di bahu jalan dan angkot yang berhenti sembarangan.
"Macet karena sempitnya jalan di Pasar Pondokgede bisa sepnjang 200 sampai 300 meter. Siang pun masih macet. Karena masih ada pedagang yang membuka lapaknya di bahu jalan,"jelasnya.
Seharusnya, sambung dia, ada petugas yang menertibkan mereka untuk masuk ke dalam pasar. "Sebab lainnya dari angkot yang terkadang berhenti sembarangan sambil mengetem, padahal ada petugas untuk mengatur lalu lintas. Tapi tidak ditindak tegas para supir angkot yang berhenti dan mengetem sembarangan," cetus pria yang mengaku tinggal di RT 02/07 Jatimakmur Pondokgede itu.