NTMC - Maraknya penjualan cokelat berhadiah kondom di kota-kota besar, menjadi fenomena tersendiri pada momen perayaan hari valentine.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, KH Amidhan Shaberah meminta masyarakat untuk melaporkan kepada Polisi guna mencegah terjadinya seks bebas di kalangan remaja.
"Kalau ada seperti itu, masyarakat harus melapor agar tidak terjadi seks bebas," ujar Amidhan , Sabtu (14/2/2015).
Amidhan mengimbau, agar para remaja tidak merayakan hari kasih sayang. Pasalnya, peringatan valentine tak ubahnya penetrasi kebudayaan asing untuk merusak moral generasi pemuda melalui kampanye bebas berkasih sayang ke lawan jenis.
selain itu, Amidhan juga menganggap bahwa hari valentine baru ramai dirayakan sejak sepuluh tahun terakhir. "Tidak usah dirayakan lah, itu penetrasi budaya asing yang merusak, itu baru ramai sepuluh tahun terakhir, dulu tidak ada tuh," tegasnya.
Sementara Psikolog anak, Seto Mulyadi menyampaikan hal senada. Menurutnya, pemberian kondom dalam pembelian coklat, dapat membuat remaja memicu seks bebas.
Namun, pria yang akrab disapa Kak Seto itu tidak melarang para pemuda dan pemudi untuk merayakan valentine. "Kalau ada (coklat berhadiah kondom), itu tidak bisa dibenarkan. Valentine untuk remaja harus tetap terkontrol oleh orangtua, agar mereka tidak terjerumus pada seks bebas," tuturnya.