PARIGI MOUTONG - Aparat kepolisian Resor Parigi Moutong, Senin (28/11/2011) pagi ini melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari tahu penyebab kecelakaaan yang menyebabkan bus Harvest masuk jurang di Kawasan Kebun Kopi, Kabupaten Parigi Moutong (55 km utara Palu), Minggu siang kemarin.
Selain itu, polisi juga akan memastikan apakah masih ada penumpang yang terhimpit bus, atau terlempar masuk jurang.
Hingga Senin pagi, informasi tentang jumlah korban tewas masih simpang siur. Polisi baru memastikan empat orang, sementara berdasarkan jumlah penumpang yang diangkut, masih ada lima yang belum jelas keberadaannya. Pantauan di lokasi pada Minggu malam menunjukkan, bus dengan nomor DN 7817 AC berada dalam posisi terbalik dengan bagian ban nyaris berada di bagian atas.
Petugas dan warga belum berani masuk ke dalam bus karena khawatir lokasi tempat bus itu jatuh masih labil, sehingga bus dikhawatirkan bisa terperosok lebih jauh.
Bus itu berada pada kedalaman sekitar 15 meter dari bibir jurang, sementara dasar jurang masih sekitar 50 meter lagi di bawah bus. Di sepanjang jalan yang berjurang itu tidak terlihat ada pembatas jalan seperti umumnya jalan-jalan di perbukitan berjurang.
Sepanjang hari Minggu malam, petugas kepolisian dan PMI serta Taruna Siaga Bencana yang berada di lokasi nampak hanya berdiri di sisi jalan. Keterbatasan peratalan, termasuk penerangan, membuat mereka tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, kondisi medan di sekitar lokasi, cukup sulit dan gelap.
Hujan juga membuat petugas sangat berhati-hati melakukan evakuasi mengingat tanah bekas tergerus badan bus hingga di tempat tersangkut labil dan bisa longsor setiap saat. "Kami akan melakukan olah TKP dengan petugas dari Dinas Perhubungan. Kami akan mencari tahu apa sesungguhnya penyebab kecelakaaan, termasuk mengapa kecelakaan serupa sering terjadi di jalur ini," kata Kepala Polres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Hondawan Naibaho yang ditemui di lokasi.
Naibaho menambahkan, pihaknya juga ingin memastikan apakah memang masih ada penumpang yang terhimpit atau tidak.
Sopir bus Sardin Makmur (44), mengatakan, saat kejadian laju kendaraan tidak kencang namun hanya sekitar 40 km per jam. "Saat melewati penurunan yang menikung ke kiri (ke arah jurang), saya pelan-pelan menginjak rem dan melepas gas. Tapi tiba-tiba, rem seperti tidak berfungsi. Lalu saya berniat membelokkan mobil ke arah kanan, tapi mesin mobil mati. Mobil akhirnya meluncur ke jurang," kata Sardin yang saat ini ditahan di Mapolres Parigi Moutong.
Hingga Minggu malam tadi, sudah ada empat penumpang tewas yang dievakuasi. Mereka adalah Irma (30), Refli Piter (30), Jemmy Lepa (55), dan Agus (25). Sedangkan 27 penumpang lain yang luka-luka dirawat di Rumah Sakit Anuntaloko, Parigi Moutong serta rumah sakit lain, termasuk tiga yang dirujuk ke Palu.