JAKARTA, --- Perbaikan gorong-gorong di Jalan
Jenderal Sudirman kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti karena
penyelenggaraan SEA Games. Pembongkaran aspal jalan sudah dimulai sejak Senin
lalu dan kemacetan pun sulit dihindari.
"Sejak dibongkar kemarin, hanya
satu ruas jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat," kata Andri,
tukang ojek yang biasa mangkal di depan Plaza Bapindo, kemarin.
Sementara sebelum SEA Games
lubang-lubang galian hanya dipagari tali, saat ini kontraktor sudah memagarinya
dengan tripleks. "Jalanan memang menjadi lebih sempit," kata Yardi,
pekerja proyek gorong-gorong.
Penyempitan badan jalan itu membuat
kendaraan yang melintas berdesakan. Bahkan kemarin seorang pengendara sepeda
motor terjungkal setelah kendaraannya bersenggolan dengan taksi. "Motor
mau mendahului dari kiri, sedangkan taksi secara mendadak buang setir ke
kiri," kata Jajang, petugas keamanan Sequis Tower.
Pengendara
sepeda motor terjepit di kolong taksi. "Terseret sekitar 5 meter,"
kata Jajang. Kayu yang menjadi pagar pembatas lubang menusuk kaki si
pengendara.
Jajang
dan beberapa pengojek berusaha mengeluarkan pengendara sepeda motor dari
impitan taksi. Sebagian tubuh korban masuk ke lubang gorong-gorong. "Kami
angkat mobilnya," kata Jajang. Saat korban terlepas dari impitan, tubuhnya
justru meluncur ke dalam lubang. "Dia tidak pingsan, tapi lututnya
luka."
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo akan memperingatkan kontraktor
terkait dengan kecelakaan itu. "Kami akan minta mereka memasang kanstin
supaya enggak ada lagi yang terperosok," katanya.
Menurut
Ery, pengecoran lubang untuk mengalirkan air ke saluran drainase memang cukup
merepotkan. Untuk sekali pengecoran, waktu yang dibutuhkan sekitar tujuh hari.
Saat ini pengerjaan saluran di sisi timur Jalan Sudirman tinggal 300 meter.
"Target 15 Desember selesai. Tapi, dengan penundaan proyek karena SEA
Games, bisa dimaklumi jika telat," katanya.
"Kami
akan membayar ganti rugi sesuai standar. Kerusakan motornya, pengobatan, dan
uang kerohiman," kata Direktur Utama PT Idee Murni Pratama, Daniel
Hutapea.
Menurut
Daniel, pihaknya telah memberikan standar pengamanan yang cukup dalam
pembangunan proyek saluran drainase itu. Dia hanya meminta pengendara hati-hati
saat melintas di Jalan Sudirman. "Kalau ditabrak, ya, pengamanan kayak apa
juga percuma," katanya.
Kontraktor
berupaya meminimalkan kemacetan dengan mengatur pembagian jenis pekerjaan.
"Siang kita kerja cara tradisional, kalau malam baru pakai alat
berat," ujarnya. Karena itu, setiap pukul 22.00-05.00, sisi timur Jalan
Sudirman ditutup untuk kendaraan bermotor. "Malam itu waktunya mengerjakan
dengan alat berat."
Kepala
Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro
Jaya Ajun Komisaris Besar Sudarmanto mengatakan pengerjaan proyek gorong-gorong
itu belum memenuhi unsur keselamatan. Kontraktor, misalnya, tidak menutup
lubang galian. "Pada saat rapat, mereka sepakat menutup lubang galian jika
sedang tidak dikerjakan," ucapnya.
Namun,
secara umum, kata Sudarmanto, angka kecelakaan di Jalan Sudirman tidak
menunjukkan peningkatan signifikan. Peningkatan lebih mengarah pada kepadatan
lalu lintas. Polisi bisa saja melakukan upaya paksa jika kontraktor tidak
mengubah pola pengerjaan proyek. "Kami bisa tutup proyek itu, bila perlu
peralatan proyek bisa kami tarik," katanya.