Perbaikan Gorong-Gorong di Jalan Jenderal Sudirman Kembali Dilanjutkan

11:14

JAKARTA, --- Perbaikan gorong-gorong di Jalan Jenderal Sudirman kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti karena penyelenggaraan SEA Games. Pembongkaran aspal jalan sudah dimulai sejak Senin lalu dan kemacetan pun sulit dihindari.

"Sejak dibongkar kemarin, hanya satu ruas jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat," kata Andri, tukang ojek yang biasa mangkal di depan Plaza Bapindo, kemarin.

Sementara sebelum SEA Games lubang-lubang galian hanya dipagari tali, saat ini kontraktor sudah memagarinya dengan tripleks. "Jalanan memang menjadi lebih sempit," kata Yardi, pekerja proyek gorong-gorong.

Penyempitan badan jalan itu membuat kendaraan yang melintas berdesakan. Bahkan kemarin seorang pengendara sepeda motor terjungkal setelah kendaraannya bersenggolan dengan taksi. "Motor mau mendahului dari kiri, sedangkan taksi secara mendadak buang setir ke kiri," kata Jajang, petugas keamanan Sequis Tower.
Pengendara sepeda motor terjepit di kolong taksi. "Terseret sekitar 5 meter," kata Jajang. Kayu yang menjadi pagar pembatas lubang menusuk kaki si pengendara.
Jajang dan beberapa pengojek berusaha mengeluarkan pengendara sepeda motor dari impitan taksi. Sebagian tubuh korban masuk ke lubang gorong-gorong. "Kami angkat mobilnya," kata Jajang. Saat korban terlepas dari impitan, tubuhnya justru meluncur ke dalam lubang. "Dia tidak pingsan, tapi lututnya luka."
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo akan memperingatkan kontraktor terkait dengan kecelakaan itu. "Kami akan minta mereka memasang kanstin supaya enggak ada lagi yang terperosok," katanya.
Menurut Ery, pengecoran lubang untuk mengalirkan air ke saluran drainase memang cukup merepotkan. Untuk sekali pengecoran, waktu yang dibutuhkan sekitar tujuh hari. Saat ini pengerjaan saluran di sisi timur Jalan Sudirman tinggal 300 meter. "Target 15 Desember selesai. Tapi, dengan penundaan proyek karena SEA Games, bisa dimaklumi jika telat," katanya.
"Kami akan membayar ganti rugi sesuai standar. Kerusakan motornya, pengobatan, dan uang kerohiman," kata Direktur Utama PT Idee Murni Pratama, Daniel Hutapea.
Menurut Daniel, pihaknya telah memberikan standar pengamanan yang cukup dalam pembangunan proyek saluran drainase itu. Dia hanya meminta pengendara hati-hati saat melintas di Jalan Sudirman. "Kalau ditabrak, ya, pengamanan kayak apa juga percuma," katanya.
Kontraktor berupaya meminimalkan kemacetan dengan mengatur pembagian jenis pekerjaan. "Siang kita kerja cara tradisional, kalau malam baru pakai alat berat," ujarnya. Karena itu, setiap pukul 22.00-05.00, sisi timur Jalan Sudirman ditutup untuk kendaraan bermotor. "Malam itu waktunya mengerjakan dengan alat berat."
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sudarmanto mengatakan pengerjaan proyek gorong-gorong itu belum memenuhi unsur keselamatan. Kontraktor, misalnya, tidak menutup lubang galian. "Pada saat rapat, mereka sepakat menutup lubang galian jika sedang tidak dikerjakan," ucapnya.
Namun, secara umum, kata Sudarmanto, angka kecelakaan di Jalan Sudirman tidak menunjukkan peningkatan signifikan. Peningkatan lebih mengarah pada kepadatan lalu lintas. Polisi bisa saja melakukan upaya paksa jika kontraktor tidak mengubah pola pengerjaan proyek. "Kami bisa tutup proyek itu, bila perlu peralatan proyek bisa kami tarik," katanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »