Warga Blkir Jalan Pelabuhan Belawan

12:24
MEDAN - Pemblokiran jalan menuju pintu masuk Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara yang dilakukan ratusan warga Bagandeli, Medan Belawan, Rabu (14/12) siang, menimbulkan bentrokan fisik dengan aparat polisi. Masing-masing dua warga dan dua anggota polisi babak belur dalam insiden itu.

Aksi pemblokiran yang menimbulkan kemacatan lalulintas itu merupakan puncak dari kekesalan warga atas aksi penyerobotan tanah penduduk oleh seorang pengusaha. Warga mengklaim saat ini proses penglepasan tanah yang dihuni ratusan penduduk belum menemui kata sepakat, tapi pengusaha bernama Gunawan Santoso sudah melakukan penimbunan.

Merasa haknya dirampas, ratusan warga langsung turun ke jalan dengan menutup akses masuk ke Belawan International Terminal Countainer (BICT). Warga menutp badan jalan dengan tumpukan batang kayu yang ditebang, serta kendaraan pribadi mereka. Akibatnya, penumpukan kendaraan yang hendak masuk ke pelabuhan maupun yang akan ke luar terhambat hingga mengakibatkan kemacatan sekira tiga kilometer.

Aksi itu langsung disikapi Polres Pelabuhan Belawan dengan mengerahkan personel untuk membubarkan massa. Namun kebijakan itu justru memperkeruh suasana, dan berujung penangkapan dua warga, Malau dan Nainggolan. Parahnya, keduanya sempat dipukuli petugas saat hendak diboyong ke truk.

Aksi itu langsung memicu amarah ratusan wara dengan mengejar polisi yang melakukan kekerasan. Massa yang sudah diselimuti emosi melempari polisi, dan memukuli dua anggota polisi yang terlibat memukul dua warga tadi.

Beruntung pengeroyokan itu tak berlangsung lama, setelah aparat lainnya langsung menyelamatkan kedua petugas tadi. Meski begitu, keduanya langsung dilarikan rekan-rekannya ke rumahsakit.

Dalam aksi itu, massa juga menghadang Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kuswanto, seraya mendesak aparat membebaskan dua warga yang diamankan. Setelah terlibat dialog sengit, polisi akhirnya menyetujui permintaan itu.

Tuntutan warga sendiri tentang aksi pengusaha yang menyerobot lahan mereka berhasil ditengahi unsur Muspika setempat. Dalam pertemuan yang digelar di Aula Kantor Lurah Bagandeli, pihak yang terlibat dalam pembangunan di kawasan Medan Utara itu bersedia menghentikan penimbunan di areal yang belum ada kesepakatan dengan penduduk. Kesepakatan itu selanjutnya disikapi massa dengan membuka blokade jalan, dan aktivitas di Pelabuhan Belawan kembali normal

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »