SERANG – Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas tahun 2011 di wilayah hukum
Polda Banten sebanyak 1416 kasus, jumlah korban meninggal dunia sebanyak
597, luka berat 448 jiwa dan luka ringan sebanyak 1644 dengan kerugian
materi lebih dari Rp 4 miliar. “Setahun 597 orang meninggal, berarti
setiap harinya ada dua pengendara mati sia-sia di jalanan,” tegas,
Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo.
Demi mengantisipasi laka lantas tersebut, lanjut Kapolda, Polda
Banten melalui Direktorat Lalu Lintas, berusaha menghindari dan menekan
tingkat kecelakaan lalu lintas dengan berbagai program kegiatan. Salah
satunya adalah dengan memberikan pemahaman soal safety riding dan safety
driving.
Acara apel bersama masyarakat tertib lalulintas dihadiri Muspida
Banten, PT Jasa Raharja serta berbagai komunitas pengguna jalan raya,
diantaranya pengemudi angkot, becak, ojek, club motor, sepeda, pelajar
dan murid taman kanak-kanak. Dalam kesempatan itu, Kapolda menyerahkan
pin dan helm gratis.
Banyak faktor menjadi penyebab terjadinya
kecelakaan. Namun dari berbagai analisa dan data dilangan, ternyata
kecelakaan lalu lintas akibat faktor manusia (human error) menjadi penyebab
utama.
“Faktor manusia lebih dominan dikarenakan banyak pengendara kurang
memahami arti pentingnya keselamatan berkendaraan (safety riding),” kata
Kapolda Banten, Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo dalam Apel Bersama Polri
dan Masyarakat Pencinta Tertib Lalulintas di Alun-alun Kota Serang,
Sabtu (11/2).
Menurut Kapolda, pemahaman pengemudi terhadap safety riding dan
safety driving perlu dipahami dan dapat menjadi tehnik menghindarkan
pengemudi dari laka lantas.