"Ke depan akan dievaluasi izinnya," kata Kapolresta Surakarta, Kombes (Pol) Iriansyah, Kamis (23/10/2014).
Kerusuhan itu terjadi setelah ribuan suporter tidak puas dengan kepemimpinan wasit pertandingan Persis vs Martapura FC, Rabu (22/10/14) malam. Mereka terjun ke lapangan dan terjadilah kerusuhan. Iriansyah mengatakan kepolisian sudah semaksimal mungkin mengurai dan menghadang massa yang ingin menyerang wasit maupun pemain dari Martapura, tapi kewalahan.
Iriansyah menjelaskan bahwa terdapat 1 korban tewas dalam peristiwa tersebut adalah suporter. Berdasarkan hasil autopsi, tubuh korban tertembus benda tajam sedalam 8 cm hingga mengenai paru-parunya. Namun Iriansyah tidak bersedia merinci benda tajam apa yang melukai korban.
Dalam pernyataan sebelumnya, Iriansyah mengatakan korban tewas dikeroyok sesama suporter karena dikira intel yang sedang menyamar. Polisi menemukan korban tergeletak setelah kerusuhan reda dan segera dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.