NTMC POLRI - Belasan orang terjaring polisi saat ada operasi cipta kondisi di sepanjang kawasan Senen dan sekitarnya, Jakarta Pusat, Minggu (22/5) dinihari.
“Petugas berhasil menangkap 7 sepeda motor mau trek-trekan dan sebilah senjata tajam,” tegas Kapolsek Senen Kompol Karmono,SH,MH.
Kini dari 17 yang terjaring itu tiga diantaranya wanita pengamen berinsial WT, YD, dan AN, sedang selebihnya pria. Setelah diambil photo, mereka kemudian dikirim ke Panti Dinas Sosial di Kedoya, Jakarta Barat, sedang yang memilik badik Ardi, ditahan dan akan juga akan diproses.
Razia berlangsung sekitar pukul 00:00 hingga 03:00 wib, dengan dikendalikan dua perwira Iptu Bambang dan Iptu Ruslan, dengan melibatkan 25 anggota berpakaian preman dan dinas, operasi yang diawali sasara utama di depan patung HKSN GOR Senen dan perlintasa rel KA Jalan Kramat Bunder.
Dari dua lokasi itu dianggap rawan kejahatan, petugas berhasil menangkap 11 orang diduga preman yang suka malak para penumpang kereta api. Dan yang terjaring itu segera diamankan ke kantor polisi, sedang di terminal dan stasiun serta simpang lima Senen, petugas juga menangkap 6 orang diduga preman serta menjaring 7 sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat.
Namun di saat motor dibuka petugas di dalam jok ditemukan sebilah senjata tajam jenis badik. Kini diketahui kalau pemilik senjata tajam itu adalah Ardi, lalu diamankan bersama 6 motor lainnya. “Jelang memasuki bulan suci Ramadhan, jajaran kepolisian khususnya Polsek Senen akan terus melakukan razia, usai operasi cipta kondisi kemudian dilanjutkan operasi ketupat,” tegas Kompol Kasmono.
Kini ke 17 yang terjaring akan diperiksa dan jika tidak memiliki tanda pengenal mereka akan dikirim ke panti sosial sedang sepeda motor akan dikembalikan setelah membawa kelengkapan surat-surat, kalau yang bawa senjata tajam tetap dilanjutkan karena dikenakan pelanggaran UU Darurat.