Amanat Kapolri Jelang Pilkada Kepada Jajaran Personil Korps. Brimob Kelapa Dua Depok

11:25

NTMC - Senin (31/10/2016), Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin disusul Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah perwira tinggi Polri menyambangi Markas Komando Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok. Nampak pula Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dino Sukmanto hadir dengan mobil dinasnya.

Terkait kedatangan para petinggi Polri tersebut, depan Mako Brimob Kelapa Dua Depok hingga di sepanjang jalan raya Komjen Pol M Yasin tak luput dari penjagaan ketat petugas. Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan mengatakan saat dikonfirmasi menyampaikan 97 personil gabungan diturunkan untuk memberi pengamanan jalur Kapolri. Sementara itu, Kasat Lantaa Polresta Depok Kompol Sutomo menambahkan anggota sudah di sebar beberapa titik antisipasi kemacetan.

Diketahui, kedatangan Kapolri bersama Wakapolri serta pejabat Polri lainnya terkait dengan kunjungan kerja Kapolri. Selain itu, kedatangan Kapolri berkaitan dengan memberikan arahan kepada jajaran Brimob Polri untuk meningkatkan kewaspadaan jelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam amanatnya di depan jajaran personil Brimob di Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Senin (31/10/2016) menyampaikan "Dari sudut pandang polisi sebagai penegak hukum, maka terjadi polarisasi atau pemisahan masyarakat Indonesia untuk mendukung pasangan calon masing-masing. Sehingga kondisi tersebut serta kontestasi politik yang ada dapat berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dalam perhelatan Pilkada kerap terjadi konflik yang disebabkan ambisi pendukung agar calonnya menang. Cara ini semestinya sesuai dengan aturan, tapi seringkali menghalalkan segala cara," imbuh Tito.

Oleh karena itu, perlu adanya peran Polri dan TNI, sebagai pihak yang netral menjadi penengah konflik tersebut. Aparat penegak hukum, wajib menjaga proses demokrasi berjalan lancar untuk menetapkan pemimpin masyarakat. Caranya dengan upaya preventif, berdialog hingga tindakan keras jika situasi memanas, papar Tito.

Tito meminta jajaran kepolisian dan Brimob mempersiapkan tenaga ekstra untuk mengamankan pilkada. Apalagi sejumlah aksi unjuk rasa digelar selama tahapan pilkada tahun ini. "Polri wajib untuk melindungi melayani dan mengamankan para demonstran sepanjang dilakukan dengan tata cara aturan hukum yang berlaku," kata Tito.

Sedangkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya mengatakan, surat tersebut sifatnya arahan internal Brimob bahwa personel tidak mengambil cuti atau izin menjelang pilkada serentak yang akan berlangsung tahun depan. Pasukan Brimob di seluruh Indonesia diminta siap dalam menerapkan status siaga I untuk mengantisipasi gangguan keamanan dalam pemilihan kepala daerah serentak 2017.

Ini diputuskan mengingat jumlah personel Brimob yang terbatas, sedangkan jumlah personel yang dibutuhkan untuk pengamanan pilkada di 101 daerah memerlukan banyak tenaga.

Boy menegaskan, status siaga I Brimob ini bukan berarti akan ada gangguan keamanan yang terjadi, melainkan hanya antisipasi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »