Rekayasa Jalur Mudik di Tasik

12:54
 Image

Sejumlah pekerja dan alat berat mempercepat proses pengerasan jalan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, kemarin. Proyek ini akan menjadi jalur tambahan untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap musim mudik dari arah Tasikmalaya menuju Bandung, sedangkan dari arah barat seperti Bandung bisa menggunakan jalur lama.

TASIKMALAYA – Tikungan tajam tapal kuda di Kampung Cigandok, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, akan diberlakukan dua arah. Jalur tersebut dinilai paling rawan kecelakaan dan longsorkarenadiatasnya berupa tebing.Terlebih jalur tersebut tengah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemprov Jabar dan telah menyambung dari kedua arah,namun sampai kini belum digunakan karena baru pemadatan belum pengaspalan.

Dari hasil rapat koordinasi Operasi Ketupat Lodaya, jalur baru itu akan dilintasi karena dipastikan tuntas sebelum Lebaran. Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkab Tasikmalaya Idi S Hidayat mengatakan,rencananya jalur baru akan dilalui oleh kendaraan dari Garut menuju Tasikmalaya, sedangkanjalurlengkungan akan dilintasi khusus kendaraan dari Tasikmalaya menuju Garut.“Tentunya harus dipersiapkan rambu-rambu lalu lintas agar kendaraan teratur saat masuk jalur tersebut.

Mudah- mudahan nanti saat mudik biasdigunakan,karenakendaraan yang melintas dipastikan sangat padat dan pengemudi cukup kesulitan jika berpapasan terutama dengan kendaraan besar seperti bus di tikungan tajam tersebut,”ujar Idi. Menurut Kasatlantas Polres Tasikmalaya AKP Iwan Setiawan, jalur mudik terutama di daerah Salawu merupakan kawasan paling rawan kecelakaan dan longsor.

Ditambah jalur tersebut sangat minim penerangan sehingga pada malam hari dipastikan jalan gelap gulita. “Jalurnya didominasi tikungan tajam dengan kontur jalan bergelombang. Saya imbau pengemudi berhati-hati saat melintas di jalur tersebut. Terlebih jika pemudik melintas pada malam hari, jangan sampai lengah dan mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan karena sangat membahayakan pengendara lain,”kata Iwan.

Untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan jalur mudik pantura Kabupaten Subang,Polres setempat segera menutup sekitar 225 titik putar balikan jalan.“ Darijalurpanturayangpanjangnya mencapai 45 km,mulai dari Jembatan Sewo hingga Gamon, tercatat sebanyak 260 titik putar,” ujar Kasatlantas Polres SubangAKPAsep Saepudin. Dengandemikian,titikputar (U-Turn) yang dibuka hanya 35 titik.Dengan kalkulasi panjang sekitar 2,3 km.

Pembukaan titik putar itu ditempatkan di kawasan penting bagi para pemudik seperti kawasan SPBU dan rest area. Seperti antisipasi kemacetan pada tahun sebelumnya, beberapa titik krusial rawan macet yang menjadi prioritas perhatian Polres Subang yakni Pasar Ciasem,Pasar Sukamandi, Pasar Pusakanagara, Pasar Kalijati,serta pom bensin Ciwaringin Patokbeusi.

Untuk mengatasi kemacetan di titik krusial seperti pasar, pihaknya akan menerapkan strategi kanalisasi (penggunaan pola waktu dalam penyeberangan warga). Tindakan ini akan diupayakan di Pasar Sukamandi, Ciasem, Pusakanagara, dan Kalijati. Di Kabupaten Kuningan, perbaikan jalan rusak diperkirakan tuntas H-7 karena terdapat dua titik ruas jalan yang juga harus diperbaiki.

“Direncanakan hanya 8 titik ruas jalan yang akan diperbaiki,ternyata masih ada 2 titik baru yang harus diperbaiki dan merupakan jalur mudik,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan Rusliadi. Dua jalur baru tersebut yang menghubungkan Ciniru- Hantara-Kadugede dan Caracas- Cilimus yang proses pengerjaannya benar-benar dari nol. Karena itu, prosesnya dipastikan akan membutuhkan waktu lama.“Seperti jalur Caracas untuk antisipasi kemacetan akibat pasar tumpah di Cilimus,”ucapnya.

Di Kabupaten Cianjur, penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah ruas jalan masih minim. Hal ini bakal berimbas pada tingkat kecelakaan lalu lintas jika pengemudi tak berhatihati. Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo menjelaskan, sejumlah titik rawan PJU terdapat di wilayah utara Cianjur seperti Jalan Cipanas-Puncak dan Jalan Raya Sukabumi.

Di bagian lain, infrastruktur di Jabar untuk persiapan arus mudik dan balik mencapai 72%. Kepala Dinas Bina Marga Jabar M Guntoro menambahkan pihaknya terus melakukan pengerjaan yang ada. Infrastruktur paling krusial yang belum diselesaikan adalah pembangunan jalur Lingkar Gentong.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »