Pengarahan Kapolri Di Sulsel : Komitmen Hilangkan Perilaku Perusak Kultur Polri

15:45
 
NTMC – Terkait salah satu visi yang diusung Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yakni sebuah pembenahan Polri untuk meningkatkan kinerja Polri agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan profesionalitas, sikap moral dan etika menjadi landasan utama dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat. Bertempat di Mapolda Sulsel, Makassar, Selasa (23/8/2016), Tito secara serius memberikan pengarahan di depan 18 ribu personel Polda Sulsel serta menggelar video conference dengan beberapa Kapolda,

Dalam gelaran pengarahan dari Kapolri Tito, turut Hadir pula mendampingi dalam pengarahan Kapolri yakni staf ahli manajemen Kapolri, Irjen Arief Sulistyanto, Kadiv Propam Polri Irjen M Iriawan, Asisten Kapolri Bidang Sarana dan Prasarana Irjen Pol Happy Kartika, dan Karo Progar Polri Brigjen Pol Bambang Sunaryadi, serta Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan. Sejumlah petinggi Polda Sulsel juga hadir.

Di depan 18 ribu personil Polda serta disaksikan beberapa Kapolda melalui video confrence, Kapolri Jenderal Tito menegaskan penegakkan citra dan trust Polri sangat bergantung pada sikap dan perilaku individu yang akan menjadi perilaku dan kultur organisasi Polri. Karena hal itu sangat menentukan persepsi publik terhadap organisasi Polri.

“Publik trust harus kita rebut secara substansial dengan melaksanakan tugas secara baik sehingga kita dapat mencapai public legitimacy dan public consent. Hal itu dapat dicapai melalui langkah konkrit yang secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya langkah seremonial yang tidak menyentuh esensi harapan masyarakat,” terang Kapolri.

“Kita harus sadar dan mengakui bahwa kurva kepercayaan publik terhadap Polri jauh dari apa yang diharapkan. Jangan menyalahkan generasi sebelumnya, justru para senior pendahulu kita telah mampu mewujudkan kondisi Polri yang cukup kuat saat ini”, paparnya.

Kita sebagai generasi penerus saat ini harus mampu menaikkan public trust dengan meninggalkan kultur negatif, memperbaiki kinerja dan terus meningkatkan profesionalitas Polri,” urai Tito.

“Hilangkan ego pribadi dan sektoral dengan mengabaikan kepentingan rakyat dan citra institusi. Masing-masing individu harus bertanggung jawab untuk berkolaborasi bahu-membahu mensukseskan misi Polri, sekecil apapun perannya agar dilakukan dengan maksimal. Sehingga setiap orang harus memperkuat kinerja organisasi untuk dapat  survive menghadapi tantangan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dalam masyarakat,” tegas Tito.

“Saat ini merupakan momentum bagi Polri untuk segera melakukan pembenahan dan kita semua harus bertekad untuk mau berubah menjadi lebih baik”, lanjutnya.

Tinggalkan perilaku yang selama ini telah merusak kultur Polri. Mulai kini, dimulai dari diri sendiri meningkat satuan dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Harus ada komitmen yang kuat dan tauladan dari para pemimpin untuk menghilangkan sikap dan perilaku koruptif, hedonis dan berbagai bentuk penyimpangan,” jelas Tito.

Dia berpesan, masing-masing individu Polri harus berbenah diri dan memperbaiki diri serta jangan menjadi beban organisasi.

“Kita wujudkan polisi yang humanis, profesional dan membuang jauh-jauh sikap dan perilaku koruptif. Polri milik masyarakat dan milik kita semua, mari bersama-sama kita benahi berkolaborasi dengan seluruh kompi dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang makin hebat maju dan sejahtera,” tutup dia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »