Rasa prihatin tersebut membuat Kapolri Jend.Tito Karnavian akan mengadakan tinjauan langsung ke seluruh Polda di Republik Indonesia.
Rencana tinjauan langsung Kapolri Tito ke Polda satupersatu akan dilakukan guna membeberkan arahan langsung ke seluruh anggota serta menyamakan persepsi satu sama lain agar tak ada lagi egoisme serta menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan terjadi insiden maupun menurunkan citra polisi di mata masyarakat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan, insiden yang terjadi di Meranti telah membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian cenderung menurun. Selain itu, hal-hal buruk yang mencemarkan nama baik institusi Polri menjadi salah satu faktor yang membuat tingkat kepercayaan publik menurun. Masyarakat pun akan dapat menilai kinerja polisi belum maksimal, perilaku koruptif, serta arogansi kekuasaan dan kewenangan meskipun itu dilakukan oleh ulah segelintir oknum.
“Budaya di lingkungan kepolisian belum kondusif dengan tuntutan zaman demokrasi yang lebih terbuka saat ini,” imbuh Tito.
Sebelum adanya insiden tersebut, Kapolri sendiri telah memberikan himbauan jajaran kepolisian di daerah (Polda) untuk menghilangkan kebiasaan itu. Termasuk penggunaan kekuatan dan kekerasan yang berlebihan yang dilakukan aparat kepolisian.
Namun Tito menduga, pesan dan amanat tersebut belum tersampaikan secara baik ke polisi yang bertugas sehari-hari oleh Kapolres serta Kapolda masing-masing wilayah.
Tito mengaku tidak mudah menyatukan pandangan polisi dengan cepat. “Menyamakan persepsi 430 ribu orang itu tidak mudah,” ucapnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Tito meminta polisi, sebagai penyidik, tidak menggunakan kekerasan saat memeriksa tersangka, apalagi langsung melakukan penembakan.